Anak pun akan menjadi paham lebih mendalam dengan masing-masing mapel. Tapi karena anak saya ada di sekolah swasta Islam, jadinya ya tambah banyak mata pelajarannya. Ya semua pasti butuh proses adaptasi kan?.
Sekolah Menjadi Taman Diferensiasi Belajar Menyenangkan dengan Kurikulum MerdekaÂ
Di sekolah, anak-anak juga lebih senang karena mereka menjadi lebih interaktif dalam hal belajar. Lalu guru juga akan lebih paham setiap anak didiknya satu persatu. Soalnya Kurikulum Merdeka ini memang mengedepankan karakteristik unik siswa yang beraneka ragam. Setiap siswa akan diajarkan sesuai tingkat pemahamannya sesuai masing-masing mata pelajarannya.Â
Mungkin ini akan dirasakan sulit bagi guru yang tadinya terbiasa berbasis kompetensi nilai, sedangkan capaian pembelajaran di Kurikulum Merdeka harus spesifik dengan diferensiasi belajar tiap anak. Sekali lagi, semua pasti membutuhkan proses adaptasi. Tapi kalau boleh menilai, setiap anak akan diperhatikan oleh gurunya sehingga keberhasilan pembelajaran terwujud.
Jangankan satu kelas, di keluarga saya saja tiap anak memiliki peminatan yang berbeda-beda. Perwujudan Merdeka Belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi ini erat dengan filosofis pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara. Di mana guru akan menuntun para siswanya berkembang sesuai kebutuhan, bakat dan minatnya di sekolah.Â
Yang saya suka, anak sangat didukung peminatannya sangat terlihat pada anak saya. Kebetulan anak saya ada yang sangat suka kegiatan karate dan ada yang menyukai kegiatan menggambar seni. Mereka diizinkan untuk mendalami hal yang disukai dengan dukungan penuh pihak sekolah.Â
Bahkan anak saya diapresiasi menerima beasiswa Kemendikbud Ristek dan berkali-kali dibuat banner oleh sekolah karena prestasi di luar sekolah. Sebagai orang tua jujur bangga dan senang, bisa melihat anak berprestasi sesuai yang dia suka. Anak menjadi merdeka belajar dalam banyak hal.
Orang Tua Sebagai Among Anak, Tempat Pertama Penguatan Nilai Pancasila
Saya dan suami tentu sangat mendukung pembelajaran Kurikulum Merdeka walau dari rumah. Dengan mengadaptasi filosofi sistem Among Ki Hadjar Dewantara, kami berusaha mendukung anak sesuai hal yang mereka sukai.Â
Metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (Care and dedication based on love) -Sistem Among Ki Hadjar Dewantara