Mohon tunggu...
echaimutenan
echaimutenan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Mom

www.echaimutenan.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mendidik Anak dengan Meneladani Sifat Rasulullah

13 April 2022   16:16 Diperbarui: 13 April 2022   16:17 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punya anak itu sesuatu ya? Dulu saya pikir saat masih single, punya anak itu cuma urusan membesarkan anak saja. Tapi ternyata tidak Alfonso! Banyak banget yang harus dipikirkan ternyata, mulai biaya merawat anak hingga memberikan karakter yang baik sejak kecil pada anak.

Saya sampai resign agar bisa benar-benar memperhatikan anak-anak saya. Karena ternyata setiap anak punya sifat dan karakter berbeda-beda. Dan akhirnya kami berdua (Saya dan Suami) memilih untuk lebih mendidik anak secara Islami seiring dengan proses hijrahnya kami. Walau masih dalam proses hingga saat ini yang penting wes mencoba kan? Hasilnya lillahitaala.

Salah satu yang perlu disiapkan pada anak adalah mereka belajar untuk meneladani 4 sifat wajib Rasulullah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Karena selain iman kepada Allah, sudah disebutkan dalam rukun iman yang ke-2 adalah percaya kepada Rasul. Jadi keteladanan Rasul yang harus bisa kita pelajari, pahami dan laksanakan dalam segala sendi kehidupan.

Termasuk dalam mendidik anak-anak. Kebetulan semua anak saya itu laki-laki, jadi untuk bisa menghantarkan mereka menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia, saya berusaha mengambil sifat Rasul untuk diaplikasikan dalam kehidupan mereka di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar.


4 Sifat Wajib Rasul dalam Mendidik Anak

Sifat wajib Rasul ada 4 yaitu, Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah. Dulu saat saya belajar di bangku sekolah ya saya pikir hanya pelajaran saja, ternyata ketika mendalami Islam sifat ini yang memang bisa kita pegang sebagai pedoman hidup dalam segala hal ya! Duh, menyesal kadang hanya bisa membaca atau menghafal tanpa memahami makna. Makanya saya tidak mau anak-anak seperti saya dulu, kali ini pembentukan karakter harus mulai dari kecil agar mereka bisa menjadi pribadi baik di masa depan.

Kuncinya juga ada di orang tua yang wajib memberikan contoh baik dan sesuai dengan sifat wajib Rasul. InsyaAllah anak akan mudah memahaminya.

1. Sidiq

Rasul memiliki sifat Sidiq yang artinya benar dan jujur. Dengan mendidik anak selalu jujur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat anak tidak suka berbohong untuk hal sekecil pun. Apa yang anak katakan benar dan baik. 

Dokpri
Dokpri

Contoh mudahnya adalah saat sekarang kan pandemi, jadi anak lebih sering mengerjakan tugas online dan di rumah. Bila kita mengajarkan sifat jujur, maka anak akan tetap mengerjakan tugas mereka sendiri dengan baik atau menjawab soal ujian sendiri tanpa harus mendapat bantuan kita. Lebih puas loh rasanya nilai yang anak dapatkan sendiri daripada kita bantu!

2. Amanah

Arti amanah berarti dapat dipercaya. Yang menunjukkan kalau rasul selalu menjalankan tugas sesuai dengan yang diberikan Allah SWT dengan ikhlas dan melakukannya dengan baik tanpa harus berbuat dosa. Jadinya kepercayaan yang diberikan akan bertambah besar. 

Dokpri
Dokpri

Kita bisa mengajarkan anak agar selalu menjaga amanah, kepercayaan dan janji yang kita berikan padanya. Contoh kecilnya adalah Raffi bisa menjaga adik-adiknya dengan baik saat kami sibuk mengepak ikan asin. Begitupun adik-adiknya, berusaha menjaga kepercayaan kami untuk diasuh sama si Kakak. MasyaAllah anak-anak hebatku tersayang. 

3. Tabligh

Rasul selalu menyampaikan semua wahyu dengan penuh tanggung jawab tanpa menyembunyikan apapun. Karena itu tabligh artinya menyampaikan dengan benar. Untuk anak-anak kita bisa mengajarkan kalau dalam mendekatkan diri pada Allah, jangan lupa untuk melakukan semua hal yang Allah perintahkan. 

Dokpri
Dokpri

Contoh gampangnya adalah melakukan salat berjamaah. Menyampaikan kebaikan kalau berjamaah itu lebih baik pada sendiri pada anak-anak agar mereka bisa membiasakan diri berjamaah.

4. Fathonah

Rasul memiliki sifat Fathonah yang artinya cerdas, sehingga Rasul bisa melakukan yang terbaik untuk umatNya. Dengan mengajarkan sifat ini, saya mengambil contoh agar anak bisa rajin belajar sehingga pintar dan cerdas. Anak-anak mau belajar giat sehingga makin paham apa yang mereka pelajari sehingga ilmunya bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat di kemudian hari.

Dokpri
Dokpri

Karena ternyata kalau orang yang pintar itu bukan hanya dalam hal duniawi. Pintar ilmu untuk duniawi dan survive hidup, kemudian pintar ibadah adalah untuk surgawi dan penyelarasan hidupnya agar selalu berada di jalan Allah. 

Memang tidak mudah mengajarkan anak sifat wajib Rasul dan memasukkannya dalam sendi-sendi hidup anak-anak kita. Tapi insyaAllah, dengan ijin Allah bila kita juga memberi contoh baik anak-anak juga akan bersikap yang sama. Yang penting sudah berusaha mendidik anak dengan benar dengan meneladani sifat wajib Rasul. Untuk selanjutnya, orang tua tingga berdoa semoga Allah memudahkan jalan anak-anak untuk selalu dilindungi dan dekat dengan Allah. 

Masa depan memang tidak ada yang tahu, tapi kita bisa mendidik anak dengan benar untuk bekal karakter ahlak mulia di kemudian hari. Jangan menunggu anak sampai dewasa ya untuk mengajarkan hal ini, sejak kecil tanamkan ilmu agama dan sifat Rasul sehingga mereka akan terbiasa melakukannya.

Semangat yaaaa semua orang tua di belahan dunia manapun. Saya dan suami pun masih berproses, tapi tidak ada yang tidak bisa. InsyaAllah bila berusaha dan berdoa pasti terkabul. Semangat selalu mendidik anak dengan meneladani sifat wajjib Rasul! 

Bismillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun