Mohon tunggu...
Siti Solechatul Jannah
Siti Solechatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Generasi Z Melalui Semangat Konferensi Asia-Afrika

8 Juni 2022   19:50 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Delegasi sedang melaksanakan sidang dalam KAA di Gedung Merdeka, Bandung. (Sumber: Arsip Kempen Wilayah Jawa Barat No. JB 5501/504)

Semangat Konferensi Asia-Afrika sudah seharusnya menjadi inspirasi bagi bangsa kita dalam membangun setiap karakter bangsa agar mampu berperan aktif dalam menghadapi segala tantangan berskala nasional maupun global, terutama dalam membangun karakter generasi Z yang dikenal sebagai iGeneration.

Pada 67 tahun yang lalu, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika meskipun baru 10 tahun merdeka. Konferensi Asia-Afrika yang sering kali disebut juga dengan Konferensi Bandung ini berlangsung pada 18-24 April 1955. Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika tidak dapat pula dilepaskan dari dua konferensi pendahulunya, yaitu Konferensi Kolombo dan Konferensi Bogor.

Dalam konferensi di Bogor, diputuskan rekomendasi yakni diselenggarakannya konfrensi bulan April 1954 di Bandung, menetapkan kelima negara insiator: Indonesia, Myanmar, India, Pakistan dan Sri Lanka sebagai negara sponsor, menentukan 25 negara yang akan diundang, dan menentukan empat tujuan pokok dalam konfrensi.

Semangat awal Konferensi Asia-Afrika yang didengungkan oleh Bung Karno adalah untuk menghapuskan imperialisme, penjajahan, dan mewujudkan kesetaraan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika. Maka, sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya tetap mengobarkan semangat awal KAA.

Tercatat dalam sejarah, melalui Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung adalah bukti peran serta Indonesia secara aktif dalam menyertakan solusi untuk mewujudkan perdamaian dunia di masa lalu dan sukses membakar semangat bangsa-bangsa di dua benua yang akan dan harus terus dilanjutkan hingga masa kini. Oleh karena itu semangat generasi bangsa Indonesia dalam menjawab sejumlah tantangan dunia secara global harus terus dihidupkan.

Hal tersebut merupakan kewajiban bagi bangsa Indonesia untuk menjadikan semangat Konferensi Asia-Afrika sebagai momentum untuk menyuarakan semangat anti penjajahan dan menjawab tantangan dalam model baru, terutama dalam pembentukan karakter anak bangsa generasi saat ini. 

Selain memupuk semangat dari peristiwa sejarah di masa lalu, semangat Konferensi Asia-Afrika juga dapat disalurkan dalam semangat memberikan solusi terhadap sejumlah permasalahan dunia dengan membangun kemandirian bangsa melalui pembangunan karakter sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan berintegritas. 

Generasi Z yang juga disebut sebagai iGeneration atau generasi internet dikenal sebagai generasi yang mahir teknologi sekaligus gemar berinovasi. Gadget sudah menjadi pegangan sejak kecil, maka secara otomatis pengenalan teknologi juga sangat berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka. 

Melalui kehadiran Generasi Z yang melek teknologi, Indonesia mampu menyalurkan semangat kebangsaan Konferensi Asia-Afrika dalam mewujudkan hubungan-hubungan dan kesetaraan antar bangsa. Karena pasalnya, generasi ini semakin mengembangkan proses komunikasinya dengan menggunakan berbagai macam jejaring sosial yang semakin merebak di dunia. Selain itu generasi Z juga memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap inovasi-inovasi baru yang lebih membanggakan dari apa yang sudah ada sebelumnya.

Dalam menggali semangat kebangsaan dari peristiwa sejarah di masa lalu dan dalam membangun karakter anak bangsa agar memiliki integritas yang tinggi di masa kini harus sejalan. Bangsa ini harus terus disadarkan bahwa di masa lalu kita mampu mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar di dunia yang mampu mewarnai sepak terjang tantangan global.  

Semangat itu harus terus dilestarikan agar anak bangsa kita di masa kini tidak ragu dalam menjawab berbagai tantangan berskala global yang mewarnai kehidupan dunia saat ini. 

Menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan 67 tahun silam di Bandung adalah salah satu upaya kita untuk terus memupuk rasa bangga anak bangsa. Berangkat dari rasa bangga itulah upaya dalam mewujudkan karakter generasi Z yang tangguh, berintegritas, praktis, berinovasi, dan berkarakter kebangsaan yang kuat untuk menjawab berbagai tantangan bangsa di masa kini dan di masa mendatang harus terus dilanjutkan dengan Langkah yang teratur. 

Konferensi Asia-Afrika telah menumbuhkan semangat solidaritas antar bangsa-bangsa di Asia Afrika, baik dalam menghadapi mesalah internasional dan regional. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu membakar semangat jiwa Bandung dengan dasasilanya melalui karakter-karakter kebangsaan agar mampu berperan aktif menjawab tantangan global dan terus mengharumkan nama Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun