Mohon tunggu...
echaa
echaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kedisiplinan: Pilar Utama di Madrasah Mu'allimat Yogyakarta

23 Januari 2025   22:08 Diperbarui: 23 Januari 2025   22:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madrasah Mu'allimat Yogyakarta

Madrasah Mu'allimat Yogyakarta telah lama dikenal sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek akademik tetapi juga pada pembentukan karakter peserta didik. Salah satu nilai utama yang dijunjung tinggi di madrasah ini adalah kedisiplinan. Hal ini terlihat jelas dalam berbagai kebijakan, termasuk aturan tegas terkait jam tutup gerbang. Tidak ada toleransi bagi siswa yang terlambat, bahkan untuk alasan yang dianggap wajar oleh sebagian orang. Keputusan ini mencerminkan komitmen madrasah untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan yang kokoh sejak dini.

Kedisiplinan di Madrasah Mu'allimat Yogyakarta tidak hanya sekadar aturan tertulis, tetapi juga menjadi budaya yang hidup dalam keseharian siswa dan staf. Sebagai contoh, gerbang madrasah akan ditutup tepat pukul 07.00 pagi, dan saat waktu salat Zuhur tiba, gerbang kembali ditutup. Bagi yang terlambat, satpam tidak memberikan toleransi untuk membuka gerbang, terlepas dari alasan yang diajukan. Kebijakan ini mungkin terkesan keras, tetapi memiliki tujuan mulia, yaitu membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan menghargai waktu.

Menghormati waktu adalah salah satu pelajaran paling berharga yang diajarkan melalui kebijakan tersebut. Waktu tidak dapat diulang, dan kebiasaan menghargai waktu menjadi salah satu kunci kesuksesan di masa depan. Dengan menerapkan aturan yang ketat, madrasah mengajarkan siswa untuk tidak menunda-nunda pekerjaan dan mengatur waktu dengan baik. Mereka diharapkan untuk selalu siap, tepat waktu, dan disiplin dalam menjalani setiap aktivitas, baik di dalam maupun di luar madrasah.

Selain itu, kedisiplinan juga menjadi dasar pembentukan moral dan etika. Ketegasan madrasah dalam menegakkan aturan mengajarkan kepada siswa bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Melanggar aturan berarti menerima konsekuensi tersebut tanpa pengecualian. Dengan cara ini, siswa belajar untuk bertanggung jawab atas pilihan dan perilakunya sendiri. Ini adalah pelajaran penting yang tidak hanya berlaku di lingkungan sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, implementasi kedisiplinan yang ketat di madrasah ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa siswa atau bahkan orang tua mungkin merasa bahwa aturan tersebut terlalu kaku. Tetapi jika dilihat dari sudut pandang pendidikan karakter, ketegasan ini merupakan investasi jangka panjang dalam pembentukan kepribadian yang tangguh dan siap menghadapi tantangan kehidupan.

Secara keseluruhan, Madrasah Mu'allimat Yogyakarta telah berhasil menjadikan kedisiplinan sebagai salah satu pilar utama dalam mendidik generasi muda. Kebijakan seperti jam tutup gerbang yang tegas adalah bentuk nyata komitmen madrasah untuk membangun budaya disiplin. Melalui pendekatan ini, madrasah tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga individu yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kemampuan mengelola waktu dengan baik. Kedisiplinan, sebagaimana diterapkan di Madrasah Mu'allimat Yogyakarta, adalah bekal berharga yang akan menemani siswa sepanjang hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun