Mohon tunggu...
Healthy

Pacemaker Alami Manusia

26 November 2017   22:51 Diperbarui: 27 November 2017   06:44 4362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pacemaker Alami Manusia

Secara fisiologis mampu merespon impuls yang masuk ke sel-sel otot jantung dengan berkontraksi dan berelaksasi.

Kinerja jantung sangat dipengaruhi oleh 3 unsur utama yaitu sel-sel pacemaker, sel-sel konduksi dan sel-sel otot jantung. Sel-sel pacemaker berupa nodus SA, nodus AV, berkas his, dan serabut purkinje.

new-picture-19-5a1ae2ada1ea3d65645349c2.png
new-picture-19-5a1ae2ada1ea3d65645349c2.png
  • Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung. Nodus SA merupakan pemacu normal dan mengirim 80-70 denyut per menit
  • Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular. Nodus AV mengirim 40-60 denyut per menit
  • Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel, Berkas His mengirim 20-40 denyut permenit
  • Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung dan serat purkinje mengirim 20-40 denyut per menit.

Selain sel-sel pacemaker,terdapat serabut saraf yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan serta membuat perubahan pada kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang dimaksud adalah bagian dari susunan syaraf otonom. Susunan syaraf otonom sendiri terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf simpatik dan syaraf parasimpatik.

Denyut jantung normalnya diatur oleh frekuensi dari sinyal-sinyal elektrik yang dihasilkan oleh pacemaker alami jantung yang disebut nodus SA. Nodus SA berlokasi pada dinding dari atrium kanan. Sinyal-sinyal elektrik dari nodus SA berjalan sepanjang jaringan-jaringan konduksi khusus pada dinding-dinding dari atrium, menyebabkan otot-otot atrium untuk berkontraksi dan memompa.

Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik. Namum nodus SA memiliki kemampuan yang paling besar. Apabila nodus SA gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya akan digantikan oleh jaringan lain, meskipun impulsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik pada jantung memang mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu berkontraksi terus dalam rentang waktu yang panjang.  Sinyal-sinyal elektrik yang sama ini kemudian berjalan ke nodus AV, area kecil di jantung yang melayani sebagai stasiun penerus elektrik antara atrium dan ventrikel. Dari nodus AV, sinyal-sinyal elektrik ini berjalan sepanjang jaringan-jaringan konduksi khusus untuk mencapai dinding-dinding dari ventrikel, menyebabkan ventrikel memompa.

Normalnya, jantung dapat merubah jumlah darah yang diserahkan ke tubuh dengan merubah frekuensi dari sinyal-sinyal yang berasal dari nodus SA. Ketika seseorang istirahat dan konsumsi oksigen tubuh rendah, frekuensi dari penghasilan sinyal oleh nodus SA berkurang, jadi melambatkan denyut jantung. Sewaktu latihan atau kegembiraan, frekuensi dari penghasilan sinyal oleh nodus SA meningkat dan denyut jantung mempercepat.

Kerusakan pada nodus SA biasa disebut dengan difungsi nodal sinus. Difungsi ini dapat dikarenakan oleh faktor intrinstik yaitu umur, genetik, dan faktor entrenstik yaitu karena obat-obatan yang bisa menekan fungsi nodus SA, kerusakan saat pembedahan jantung, ataupun difungsi autonom.

Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal jantung kongestif. Tetapi ada faktor lainnya yang bisa menyebabkan gagal jantung, yaitu jika pacemakeratau alat pacu jantung yang ada di jantung, rusak. Seperti yang telah kita bahas, nodus SA merupakan pacemaker yang paling cepat diantara yang lain, yaitu 80-70  kali pacu dalam semenit.

Jika nodus SA rusak, nodus AV akan menggantikannya, tetapi tidak se-efesien pacuan yang dibuat nodus SA, hali ini dikarenakan nodus AV hanya memacu 40-60 kali dalam semenit. Jika hal ini terjadi, akan ada beberapa efek samping saat berkurangnya denyut jantung, yaitu kurangnya suplay oksigen ke organ-organ lainnya di tubuh, contohnya otak, jika otak kekurangan oksigen, maka akan terjadi sakit kepala, halusinasi, atau bahkan kerusakan sel-sel tertentu.

Apa yang terjadi apabila Nodus AV rusak? Kemungkinan terjadinya gagal jantung tetap ada dan sama besarnya dengan apabila terjadi kerusakan pada Nodus SA. Nodus AV bertugas untuk memperlambat konduksi sehingga atrium mampu menyelesaikan kontraksinya dan memindahkan darah ke ventrikel. Namun, bisa anda bayangkan apa yang akan terjadi apabila Nodus AV rusak. Konduksi tidak akan diperlambat dan itu berarti ventrikel akan terlanjur berkontraksi terlebih dahulu sebelum atrium selesai berkontraksi. Maka, darah yang berada di atrium pun belum dapat disalurkan sehingga darah akan terjebak di atrium. Hal tersebut menandakan bahwa tidak ada darah yang mampu disalurkan ke tubuh dan juga ke paru-paru karena darah terjebak di jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun