Mohon tunggu...
beby bi uwie
beby bi uwie Mohon Tunggu... -

nyubie, Mencoba mengamati dan menulis dengan judul sesuai esensi, Perempuan biasa saja, ga keren, ga smart, ga cool, yang penting hatinya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Senang Kegaduhan Demi Kegaduhan?

8 Januari 2016   23:15 Diperbarui: 8 Januari 2016   23:27 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pak Presiden janganlah selalu senang dengan kegaduhan.

Apakah benar pemerintahan Jokowi - JK dari awal selalu di isi kegaduhan, jawabnya adalah " saya tidak mengetahuinya, dan hanya Jokowi yang mengetahui.
Kegaduhan adalah sesuatu yang harus ribut, atau harus di ributkan, menurut hemat saya,
apabila kegaduhan tersebut bagian dari staretegi Jokowi tentu saya akan tersenyum,pertama, Mengapa harus memakai strategi tersebut dalam memimpin.? apakah tidak ada cara lain.?
lalu apakah jika hal kegaduhan tersebut sudah terencana atau di rencanakan agar publik mengetahui, Apakah pemerintah sudah siap dengan konswekensi perekonomian akibat kegaduhan tersebut.?

implikasi atau dampak dari kegaduhan politik terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.
Kegaduhan perpolitikan suatu Negara akan sangat berdampak Buruk pada ekonomi Negara tersebut, bahkan Menkopolhukam mengatakan dalam satu sesi, " Rapat kerja mengatakan " Polisi dan Jaksa jangan gaduh, ( kompas 28/08/2015,)
Lalu Menkopolhukam mengatakan juga,
Indexs ekonomi meningkat, Hanya hukum yang masih kurang, karena banyak kegaduhan. Aspek Hukum menjadi faktor perlambatan ekonomi," kata Menkopolhukam, Luhut menilai, penyebab perlambatan ekonomi bukan rupiah melemah tapi dolar secara global menguat."Bukan menyalahkan global, menguatnya dolar berdampak ke kita," ( jawa pos 3/9/2015.)

Menkopolhukam juga pernah menyebut Budi waseso membuat gaduh. yang terbaru pun Luhut meminta pimpinan KPK yang baru terpilih jangan membuat gaduh dalam bekerja,

kegaduhan dalam kepemimpinan, apabila hal tersebut benar benar terencana, tentu hal tersebut bertolak belakang dengan nawacita yang harus kerja dan kerja,

Kesuksesan atau pertumbuhan ekonomi Negara sangat terpengaruhi iklim politik. Jika kegaduhan tersebut menjadi selayaknya " hobi agar masyarakat mengetahui, itu sama saja pemerintahan tidak bekerja secara baik, karena bekerja secara baik adalah dengan meningkatkan perekonomian, dengan cara menstabilkan iklim politik, memang benar apabila semua Negara di Dunia juga lambat dalam pertumbuhan ekonominya, namun alangkah bijak dan lebih membantu perekonomian dengan tidak membuat gaduh. Kita bisa membayangkan dengan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi Dunia yang melambat,apakah Kita harus terus membuat gaduh.?

Semua ekonom, baik itu pendukung Jokowi - JK ataupun bukan pendukung dan beberapa Mentri mengatakan " kebijakan ekonomi seperti apapun yang di kucurkan atau paket stimulus seperti apapun tidak akan berpengaruh apabila petingginya selalu membuat gaduh.' Saya harus Setuju dengan pernyataan tersebut,

Jokowi sendiri kerap menyindir Mentrinya yang senang membuat gaduh,, dan Saya sebagai Rakyat Indonesia sangat tidak menyukai kegaduhan - kegaduhan dalam pemerintahan yang timbul terus menerus, entah itu di rencanakan atau tidak oleh pemimpin, hal tersebut menunjukan bahwa leadership tidak berjalan dengan semestinya,, apabila hal tersebut sebuah perencanaan, saya akan mengatakan itu hal yang lebih buruk, saya lebih memilih Jokowi memimpin dengan tegas walaupun terjadi krisis leadership, daripada memimpin dengan selalu memunculkan kegaduhan, karena apabila yang terjadi adalah krisis leadership, Jokowi bisa mencopot para pembantunya.

Sebuah pendapat

 

Jokowi lovers,

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun