Di Dusun Gempol, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal Mahasiswa KKN MITDR-13 UIN WALISONGO SEMARANG kelompok 06, Mengadakan Pelatihan pembuatan stik singkong untuk ibu-ibu PKK. Dari sinilah upaya mahasiswa untuk menjadikan Singkong sebagai inovasi baru dan memutar roda ekonomi pada masyarakat Dusun Gempol tersebut. Kami Memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK Bagaimana singkong dapat dibuat Stik. Kami juga memanfaatkan singkong sebagai bahan utama pembuatan stik dikarenakan dalam dusun tersebut singkong banyak dibudidayakan. Dan bisa menjadi salah satu ekonomi kreatif dusun gempol dimana pelatihan pembuatan stik singkong tersebut bisa menjadi ekonomi kreatif dusun gempol yang dapat dijual dan dipasarkan.
Kegiatan tersebut berlangsung disalah satu rumah warga, dimana saat itu kita memilih ibu-ibu PKK sebagai target pelatihan. Disana kami disambut hangat dan banyak ibu-ibu yang antusias dalam pelatihan pembuatan stik singkong tersebut.
Ahmad Khoiru Roziqin, selaku ketua panitia pelatihan acara menuturkan bahwa  dalam kegiatan pelatihan tersebut  sangat membantu warga untuk meningkatan sedikit pemasukan ekonomi keluarga.  Sehingga mereka dapat tambahan untuk keperluan logistik. Dan juga bisa menjadi salah satu inovasi terbaru dan tersendiri dimana singkong dapat dibuat menjadi stik. Karena biasanya disana singkong langsung dijual dipasaran. Dimana jarang sekali masyarakat disana mengolah singkong sebagai suatu produk yang dapat di jual dan dipasarkan dalam bentuk lain. Kebanyakan dari mereka setelah panen singkong langsung dijual ke pasar itupun mereka hanya mendapat keuntungan yang masih dibilang cukup kecil.
Pelatihan pembuatan singkong tersebut bahan-bahan dan alat yang digunakan juga sangat mudah didapatkan. Dalam proses pembuatanyapun sangat mudah dan praktis. Mungkin pelatihan pembuatan stik singkong dapat membantu ekonomi dusun gempol dan bisa menjadi salah satu inovasi terbaru dan dikembangkan dalam bidang pemasaran produk.
"Pengolahan singkong menjadi stik singkong yang gurih dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan dimasa pandemi seperti ini, dengan bahan dan cara pembuatan yang cukup mudah". Ujar Ibu Rt 1
[Rep. St. Sudarwanti]
