Juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa tujuan utama dibentuknya Kementerian Investasi adalah upaya memulihkan ekonomi nasional. "Terkait kementerian investasi ini bagian dari upaya pemulihan ekonomi, karena satu tahun terakhir ini kita terkena COVID-19," kata Fadjroel.
Senada dengan jubir presiden, anggota DPR RI Fraksi Golkar yakni Puteri Anetta Komarudin menyatakan bahwa berdirinya Kementerian Investasi ini memiliki tujuan mulia. Selain untuk reformasi struktural UU Cipta Kerja yang telah disetujui tahun lalu, Kementerian Investasi nantinya berguna untuk menurunkan angka ICOR (Incremental Capital Output Ratio) yang tergolong masih tinggi yakni pada level 6.
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta, juga menjadi angin segar bagi industri yang akan menggaet investasi di Indonesia. "Kementerian Investasi ini nantinya akan menjawab bagaimana nantinya pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan juga dapat menyelesaikan masalah izin dan regulasi yang selama ini dinilai rumit," ujarnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa kehadiran Kementerian Investasi nantinya akan dapat membantu pemerintahan dalam mencapai nominal target dari investasi pada tahun 2021 yang mencapai 900 triliun. "Dengan target tersebut, butuh instansi kementerian yang selevel dengan kementerian serupa dalam pengambilan keputusan. Semoga dengan kehadiran Kementerian Investasi, Indonesia dapat lebih lincah dalam menerima investasi," imbuh Sarman.Â
Indonesia sedang merombak ulang tatanannya, dengan harapan pemulihan dan kesembuhan segera didapat. Agar, ekonomi dan sektor lainnya turut kembali sehat. Bolehlah kita, mendukung sejenak apa yang telah direncanakan oleh pemerintah untuk bangsanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H