Bahkan, baru-baru ini UE meminta WTO membentuk panel khusus untuk menyelesaikan perselisihan dagang antara kedua belah pihak. UE lebih memilih menyelesaikan permasalahan ini ke jalur hukum melalui WTO, sedangkan China memilih jalan lain yakni dengan berinvestasi di Indonesia.Â
Kebijakan ini nantinya diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain global dalam industri stainless steel dan mobil listrik.Â
6. Sentimen Bullish Sejak Mobil Listrik Tren
Ramalah yang dirilis oleh Goldman Sachs mengatakan bahwa harga nikel menjadi bullish karena adanya tren penjualan mobil listrik yang diprediksi akan terus naik. Bank investasi asal Wall Street tersebut memperkirakan target harga nikel akan naik hingga US$21.000/ton dalam periode 12 bulan ke depan. Menurutnya, penjualan mobil listrik akan terus meningkat seiring dengan upgrade penggunaan baterai berbahan baku nikel.Â
Sementara untuk nikel kelas II akan tetap terjaga keseimbangannya di pasar seiring kuatnya peningkatan kapasitas nikel pig iron (NPI) di Indonesia yang mengimbangi penurunan produksi China dan pertumbuhan permintaan nikel untuk stainless steel. DBS Bank dalam laporannya juga memperkirakan kontribusi baterai listrik terhadap konsumsi nikel akan meningkat hingga 30% pada 2030 dari yang hanya 5% di tahun 2019.
Luar biasa ya fakta-fakta terkait salah satu mineral kebanggaan kita ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H