Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan

1 Januari 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tidak boleh lari....
biarkan semua ini menjadi terbiasa bagiku
karena, ada dan tiada itu sama saja
dan itu sudah terbukti adanya
sudah saatnya berteman dengan kegagalan
sudah saatnya bersahabat dengan kesepian
sudah saatnya berkawan dengan kesendirian
menghindarinya berarti lari dengan kenyataan
menorehkan luka yang tiada seorangpun tau kapan sembuhnya
menjadi pesakitan yang tak tau kapan sehatnya
lalu... apa bedanya esok atau saat ini
biarlah aku sambut semua ini
meski harus terluka ataupun lara
ahh..... itupun kalau semua ini terjadi
kalaupun ternyata "tidak" biarkan takdir yang menghakimi

dan akhirnya akupun tak takut akan mimpi ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun