Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

do'a

8 Agustus 2012   16:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dipersimpangan jalan aku terdiam tiada tujuan akupun berhenti impian seakan tertutup oleh awan hitam pekat di sisi kananku terlihat hitam di sisi kiriku terlihat hitam di depanku terlihat hitam apakah aku harus menengok kebelakang lalu aku kembali?? menunggu esok hari adalah sebuah pilihan meyakini akan hadirnya matahari adalah harapan menyalakan lentera saat ini adalah sebuah ihtiar berpanjat do'a lalu pasrah dalam qodarku inginku sang anggrek bunga mampu bertahan dalam berbagai keadaan tercurah kebaikan kebaikan dalam prilaku dalam kehidupnya tiada keputusasaan dalam melewati huru hara dikehidupannya semoga tetap tenang tetap tawakal tetap semangat tetap berjalan meski halang rintang sebagai menu utamanya aku yakin kamu mampu aku yakin kamu bisa jangan engkau layu "yakin ikhtiar sampai, kawan" kamu selalu ada dalam do'aku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun