Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergimu

27 Juni 2012   14:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

disaat kenangan terus menghantui rasakan senja hadir menemani aku yang terlena terlalu menikmati hari hari hari yang indah bersamamu dalam canda dalam tawa dalam tangis dalam duka dan engkau pun pergi begitu saja dengan sejuta tanya yang tak terjawabkan mungkin engkau ingin meraih bintang yang indah menghiasi langit langit malam yang tiada tertutup awan disaat cinta mulai tumbuh subur justru air mata yang ku dapat, tertes yang tiada tertahan lesu, gundah, lara, seakan tiada berarti lagi tentu saja aku sangat mengharap kedatanganmu kembali disaat waktu yang tepat disaat engkau terbebas dalam belenggu yang mendera mu disaat aku bisa berjalan tegak dan berdiri sendiri tapi... itu belum cukup untuk menenangkan hati ini ketiadaan kabarmu sungguh sulit untuk melewati hari hari ku, seakan pucat tiada terlintas tawa dan senyum lepas ingin aku bertanya meski hanya dalam genggaman handphone "Nyi tereup apa kabarmu hari ini?" tapi tiada jawaban yang engkau berikan, engkau diam engkau membisu hanya seuntai do'a yang bisa kupanjatkan, semoga engkau sehat semoga engkau selalu dikasih kesabaran semoga engkau selalu dilindungi oleh Nya amien....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun