Mohon tunggu...
Ebsanroy Yatule
Ebsanroy Yatule Mohon Tunggu... profesional -

rock n roll like rocks, adventurer, living the dream by faith...

Selanjutnya

Tutup

Money

Melihat Lebih Dekat Ke Jantung Industri Hulu Migas: Kegiatan Eksplorasi Migas

17 Maret 2015   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31 3123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 13. Tantangan Eksplorasi di Indonesia terutama di Indonesia Timur dengan kemungkinan terdapatnya gas di daerah laut dalam

[caption id="" align="aligncenter" width="696" caption="Petroleum System"][/caption]

Berikut Fakta Menarik Tentang Industri Migas Saat ini Sehingga Kegiatan Ekplorasi Migas Menjadi Sangat Vital dan Urgent:

Proyeksi kebutuhan energi dari tahun 2010 hingga tahun 2050 ternyata masih didominasi oleh bahan bakar migas.

[caption id="attachment_403433" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 1. Kurva proyeksi energi mix global *"]

14265610191467480476
14265610191467480476
[/caption]

[caption id="attachment_403442" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2. Diagram distribusi energi mix menuju 2050 *"]

14265637821193238803
14265637821193238803
[/caption]

Dari kurva dan diagram diatas terlihat terjadi peningkatan kebutuhan energi global maupun nasional dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang diprediksi meningkat 1/3 dari total populasi sekarang. Selain energi dari migas, terjadi peningkatan signifikan jumlah penggunaan energi alternatif (nuklir dan energi terbarukan lainnya) namun belum bisa menggantikan kebutuhan energi fosil/migas. Secara persentase terlihat adanya penurunan minyak dan gas dari 61% menjadi 44% pada tahun 2050, penurunan persentase secara signifikan terjadi pada minyak(oil) dari 49% menjadi 24% sedangkan gas relatif stabil. Meskipun demikian secara keseluruhan kebutuhan energi di masa mendatang masih sangat didominasi oleh energi migas dan cenderung terus menigkat secara kuantitas/jumlah.

Cadangan, Produksi, Serta Sumberdaya Migas Indonesia

Sebelum berbicara tentang angka angka terlebih dahulu dipahami makna istilah berikut ini:

[caption id="attachment_403482" align="aligncenter" width="523" caption="Gambar 3. Klasifikasi Potensi cekungan migas(sumber: www.spe.org)"]

14265672151903108547
14265672151903108547
[/caption]
  • Sumberdaya migas(resources) adalah perkiraan volume sumberdaya potensial cebakan hidrokarbon (migas) yang ada pada suatu daerah cekungan tertentu. Dihitung berdasarkan basis informasi data tidak langsung berupa data geologi regional yang menunjukan adanya potensi cebakan migas yaitu adanya cekungan sediman yang mendukung sistem minyak bumi(petroleum system) namun belum dilakukan pemboran dan ekplorasi lanjutan.
  • Cadangan migas(reserves) adalah perkiraan volume hidrokarbon (migas) yang telah ditemukan (discovered) yang dapat diproduksi nantinya serta bernilai ekonomis yang telah melalui penilaian berdasarkan data geologi dan geofisika maupun data engginering dari berbagai yang mendukung geologi baik permukaan maupun bawah permukaan dari data ekplorasi baik pemboran ekplorasi maupun seismic 2D dan 3D, serta analisis laboratorium sehingga memiliki tingkat keyakinan tinggi untuk dilanjutkan ke tahap pengembangan(depelovement) agar bisa dilanjutkan ke tahap produksi. Cadangan(reserves) masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan tingkat keakuratan perhitungn cadangan dari paling akurat yaitu proved reserve/cadangan terbukti dan unproved reserve/cadangan belum terbukti(probable reserve dan posible reserve)
  • Produksi migas(lifting): adalah jumlah volume hidrokarbon yang telah ditemuakan yang sudah bisa dihitung nilai komersialnya yang sudah/siap dialirkan(lifting) dari sumur migas ke permukaan untuk disalurkan kepada konsumen berupa minyak mentah ataupun gas alam yang siap dijual atau diproses lebih lanjut di kilang kilang migas.

Trend Produksi Migas di Indonesia

[caption id="attachment_403493" align="aligncenter" width="591" caption="Gambar 4. Profil Produksi Migas Indonesia 1966-2017.*"]

14265686872068056797
14265686872068056797
[/caption]

Berdasarkan kurva profil produksi migas di Indonesia terlihat trend produksi minyak bumi Indonesia mencapai puncak(peak oil) pada tahun 1977 dan tahun 1995, dan semenjak saat itu (setelah tahun 1995) terjadi kecenderungan trend penurunan produksi minyak (decline) hingga sekarang ini. Hal Ini berbanding terbalik dengan produksi gas yang cenderung meningkat terus menerus hingga tahun 2001 angkanya melebihi produksi minyak bumi dan trend peningkatan ini terus terjadi hingga saat ini. Sehingga total produksi hidrokarbon(migas) Indonesia belakangan ini didominasi oleh gas alam dan masih ada beberapa lapangan gas yang sementara dalam tahap pengembangan(belum produksi).

Kebutuhan Energi Nasional

Pemerintah dan Komisi VII DPR menyepakati produksi lifting gas bumi dalam RAPBN-P 2015 sebesar 1,221 juta barel setara minyak per hari(MMBoe/d) dan target lifting minyak menjadi sebesar 825.000 barel per hari sehingga total target lifting lifting migas(minyak + gas) adalah 2,046 juta barel setara minyak per hari(MMBoe/d) atau setara 746,79 juta barel setara minyak per tahun. Namun, kebutuhan BBM secara nasional 1,5 juta barel per hari sehingga masih defisit 625.000 barel per hari yang harus diimpor setara 228,12 juta barel per tahun dan untuk pasokan gas masih terpenuhi karena terjadi surplus produksi. Trend produksi dan konsumsi migas nasional dapat dilihat pada gambar kurva dibawah ini.

[caption id="attachment_403501" align="aligncenter" width="577" caption="Gambar 5. Kurva Produksi vs komsumsi yang menunjukan produksi dan komsumsi minyak bumi berbanding terbalik.*"]

1426569147537251027
1426569147537251027
[/caption]

Ketua Umum IPA 2014, Lukman Mahfoedz (dalam Konfrensi IPA ke 38 di JCC 21/5/14) menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan 6% per tahun, akan menyebabkan permintaan energi yang semakin besar di masa mendatang. Kebijakan energi nasional memproyeksikan konsumsi energi tiga kali lipat pada tahun tahun 2025 dimana kebutuhan migas menjadi 7,7 juta barel setara minyak per hari(MMbeo/d).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun