Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu isu kesehatan yang mendesak di Indonesia. Kanker ini, yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), menjadi penyebab kematian utama pada wanita Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kanker serviks menyumbang 33% dari total kasus kanker pada wanita di Indonesia, dengan sekitar 36.633 kasus baru setiap tahunnya (Kemenkes, 2023).
Pencegahan kanker serviks sangat penting untuk menurunkan angka kejadian dan kematian. Upaya yang dapat dilakukan termasuk vaksinasi HPV, yang terbukti efektif dalam mengurangi risiko infeksi virus penyebab kanker serviks. Selain itu, pemeriksaan pap smear secara rutin dapat membantu deteksi dini sel-sel prakanker sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal. WHO merekomendasikan vaksinasi dan skrining sebagai strategi utama untuk mengatasi kanker serviks (WHO, 2023).
Contoh kasus dari Jurnal Onkologi Indonesia (2024) menunjukkan bahwa ketidakcukupan akses ke vaksinasi dan skrining di beberapa daerah menyebabkan tingginya angka kanker serviks di populasi tersebut. Salah satu kasus di Jawa Timur menunjukkan bahwa 70% pasien yang datang dengan stadium lanjut kanker serviks memiliki riwayat tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear.
Menghadapi tantangan ini, perlu ada peningkatan kesadaran dan akses terhadap vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan di seluruh Indonesia. Intervensi yang efektif akan membantu menurunkan prevalensi dan dampak kanker serviks.
Sumber:
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2023). Data Kanker Serviks.
2. World Health Organization (2023). HPV and Cervical Cancer Fact Sheet.
3. Jurnal Onkologi Indonesia (2024). Studi Kasus Kanker Serviks di Indonesia.
4. National Cancer Institute (2023). Cervical Cancer Overview.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H