Makhluk Terusir
Di tepi malam sunyi,Â
Dia berjalan sendiri,Â
Dalam hening kegelapan,Â
Dia terpasung getir kehidupan.
Langkahnya terhenti,Â
Di persimpangan  sunyi,
Hatinya terusir,Â
Oleh sepi dan ego diri.
Matahari terbenam,Â
Membawa pergi sinar harapan,Â
Dia terjerat dalam kegelapan,Â
Yang tak kunjung sirna.
Makhluk terusir,Â
Di dalam hatinya tertanam,Â
Rindu akan cinta yang pergi,Â
Dan impian yang sirna.
Namun, dia tetap berjalan,
Meskipun langkah gemetar,
Mencari sinar kehidupan baru,Â
Di balik bayang masa lalu.
Makhluk terusir,Â
Tetap tegar berdiri,Â
Meski badai melanda diri,Â
Tetap mencari arti sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H