Tanaman melon yang dibudidayakan di Indonesia, biasanya ditanam di bedengan. Keuntungan penanaman di bedengan ini antara lain dapat mencegah tanaman kelebihan air, permukaan tanaman lebih banyak terpapar sinar matahari, pemeliharaan tanaman lebih mudah, serta lebih aman dari serangan hama dan penyakit.
Selain berbagai keuntungan tersebut, ada satu aktivitas yang membuat penanaman di bedengan sedikit lebih merepotkan, yaitu memindahkan bibit ke bedengan. Pemindahan bibit ini harus dilakukan dengan cara dan dalam waktu yang tepat, supaya hasil produksi tanaman melon optimal. Sebelum pemindahan bibit ini dilakukan, bedengan harus disiapkan terlebih dahulu.Â
Proses penyiapan bedengan ini sebaiknya dilakukan seminggu lebih awal daripada proses pembenihan. Dengan demikian, saat benih siap dipindahkan, bedengan juga sudah siap.
Bedengan yang sudah dihaluskan dan dipastikan kekuatannya, perlu ditutup dengan mulsa. Tujuannya adalah untuk mencegah tumbuhnya gulma di bedengan, mengurangi penguapan air dari media tanam, mencegah serangan hama, mencegah erosi media tanam, memperkuat struktur bedengan, serta membuat penyiraman dan pemupukan terkonsentrasi pada tanaman.Â
Jika metode penyiraman atau irigasi yang digunakan berupa irigasi tetes, pemasangan mulsa ini dilakukan setelah semua pipa
atau selang terpasang dengan baik dan lubangnya dipastikan dapat meneteskan air. Untuk memastikannya, perlu dilakukan uji coba irigasi tetes tersebut sebelum mulsa dipasang.Â
Mulsa yang digunakan untuk menutup bedengan pada budidaya melon adalah mulsa plastik hitam perak. Sesuai namanya, pada kedua permukaan mulsa tersebut terdapat dua warna yang berbeda, yaitu hitam dan perak.Â
Warna hitam pada mulsa tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah dan mencegah tumbuhnya gulma, sedangkan warna perak berguna memantulkan sinar matahari, sehingga penguapan tanah dapat berkurang.Â
Pantulan cahaya ini juga membuat daerah sekitar mulsa menjadi silau, sehingga serangga dan hewan lainnya enggan mendekat.
Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada tengah hari, saat sinar matahari sedang terik-teriknya. Panas dari sinar matahari ini dapat membuat mulsa memuai, sehingga plastik ini dapat direngangkan secara optimal.Â
Adapun cara memasang mulsa ini adalah sebagai berikut.Â
1. Mulsa sudah harus terpasang setidaknya tiga hari menjelang pemindahan bibit melon ke bedengan.Â
2. Bedengan diperiksa dahulu kerapian dan kebersihannya. Jika ada yang berlubang atau bergelombang harus dirapikan. Kerikil, batu, ranting, atau rumput yang ada di bedengan harus dipungut dan dibuang.Â
3. Bedengan harus disiram pada pagi harinya sampai benar-benar basah.Â
4. Gulungan mulsa yang lebarnya 60 cm dibuka terlebih dahulu sehingga menjadi 120 cm atau disesuaikan dengan lebar bedengan.Â
5. Pastikan sisi yang berwarna perak berada di atas, sebaliknya yang hitam di bawah.Â
6. Rentangkan mulsa dengan cara ditarik pelan-pelan hingga menutupi semua bagian bedengan. Jika panasnya cukup, mulsa dapat merenggang sampai maksimal.Â
7. Jika rentangan mulsa sudah maksimal, dilakukan penguncian mulsa dengan cara memasang pasak pada keempat ujung bedengan.Â
8. Pemasangan pasak pada sisi-sisi yang di tengah juga dapat dilakukan untuk memperkuat kuncian. Jarak antarpasak pada sisi-sisi ini adalah 30--40 cm.Â
9. Mulsa dirapikan dengan cara meluruskan bagian-bagian yang terlipat atau bergelombang. Pastikan juga mulsa menutup rapat semua permukaan bedengan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H