Mohon tunggu...
Hadi
Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Buku

membaca, menulis, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemeliharaan Semaian Melon

1 Desember 2023   12:37 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemeliharaan semaian tanaman melon meliputi pembukaan dan penutupan sungkup, penyiraman, sortasi, serta pemupukan.

1. Pembukaan dan Penutupan Sungkup

Begitu dipindahkan ke polibag atau seedling tray, calon bibit harus ditutup dengan sungkup. Agar temperaturnya stabil, sungkup tersebut boleh ditutup waring, mulsa, atau karung goni. Usahakan sungkup tidak dibuka sampai munculnya tunas pertama.

Baca juga: Penyemaian Melon

Dalam waktu 2--3 hari, tunas pertama akan mucul. Dalam kondisi seperti ini, sungkup boleh dibuka selama 1--2 jam yang dimulai saat matahari terbit. Pembukaan sungkup ini dimaksudkan agar bibit lebih cepat tumbuh sekaligus sebagai adaptasi dengan sinar matahari.

Perlu diingat bahwa bibit melon ini masih rentan terhadap perubahan cuaca serta hama dan penyakit. Oleh karena itu, sungkup harus ditutup kembali saat hujan, matahari bersinar terlalu terik, dan pada malam hari.

Semakin hari, lamanya pembukaan sungkup dapat dilakukan semakin lama. Meskipun demikian, calon bibit ini tetap tidak boleh terkena air hujan. Kira-kira lima hari menjelang transplantasi, sungkup dapat dibuka selama sehari penuh. Hal ini dimaksudkan sebagai adaptasi dengan kondisi setelah ditanam di bedengan.

Penutupan sungkup ini harus benar-benar rapat, supaya kelembapan udara tetap terjaga serta semaian terhindar dari  paparan air hujan, hama, dan penyakit. Selain itu, suhu udara di dalam sungkup juga tetap terjaga.

2. Penyiraman

Pada awal persemaian, bibit hanya perlu disiram satu kali sehari, yaitu pada pagi hari. Penyiraman dilakukan menggunakan botol sprayer atau alat lain yang dapat mengeluarkan air dengan debit rendah. Hal ini dimaksudkan agar tidak banyak air yang terbuang dan polibag tidak rusak akibat terkena air.

Saat sungkup dibuka dan semaian terkena panas sinar matahari, terjadi penguapan, baik dari bibit maupun media tanam. Oleh karena iru, intensitas dan kuantitas penyemprotan dapat ditambah seiring bertambahnya waktu pembukaan sungkup.

Beberapa hari menjelang transplantasi, dapat dilakukan penyiraman dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pada siang hari tidak disarankan karena selain mubazir, juga dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan bibit.

3. Sortasi

Bibit yang ditransplantasi haruslah yang kuat dan pertumbuhannya seragam. Bibit yang pertumbuhannya lambat, miring, terlalu panjang,  dan atau mati, harus segera dicabut dan dibuang. Proses ini dinamakan sortasi.

Sortasi dapat dilakukan setiap hari, yaitu saat menjelang malam. Proses ini dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman. Jika menggunakan polibag, sortasi dilakukan dengan membuang polibag berikut bibit dan media tanamnya. Saat melakukan aktivitas ini, dapat dilakukan pengelompokan semaian yang pertumbuhannya sama. Jika menggunakan seedling tray, calon bibit yang tidak memenuhi syarat, cukup dicabut dan dibuang. Lubang semai berikut media semainya dibiarkan kosong. 

Pada saat melakukan sortasi ini, dapat dilakukan penbersihan sisa biji yang menempel pada tunas daun. Tujuan pembersihan ini adalah supaya pecahnya tunas menjadi daun sejati tidak terhambat.

4. Pemupukan

Pupuk yang dapat diberikan pada masa pembibitan ini adalah pupuk daun. Guna pupuk yang diberikan dengan cara disemprot ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan daun sejati. Dosis pupuk daun ini adalah 1--1,5 gram/liter yang diberikan seminggu setelah penyemaian.

Pemberian pupuk lainnya, baik pupuk kandang maupun pupuk kimia, tidak diperlukan. Oleh karena itu, pengoplosan pupuk saat membuat media semai, menjadi sangat penting untuk menghasilkan bibit yang baik.

Sejalan dengan pemupukan, pemberian pestisida juga tidak diperlukan sepanjang sungkup dapat menutup benih dengan benar-benar rapat. Pemberian pestisida pada tahap ini justru dapat membuat tunas melon terbakar dan kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun