Mohon tunggu...
Hadi
Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Tukang Buku

membaca, menulis, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gross Michel vs Fusarium vs Cavendish

17 November 2023   13:03 Diperbarui: 17 November 2023   13:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pisang merupakan salah satu tanaman yang dapat berkembang biak secara vegetatitf maupun generatif. Khusus pisang budi daya, perkembangbiakannya hampir semuanya secara generatif. Termasuk Gross Michel.

Anakan pisang vegetatif berasal dari salah satu bagian tubuh induknya. Anakan yang dihasilkan merupakan potokopi atau kloning yang plek ketiplek induknya.

Kelemahan utama tanaman yang dikembangbiakkan seperti ini adalah rentan terhadap serangan penyakit yang bersifat pandemik. Satu jenis serangan penyakit dapat menghabisi semua tanaman yang plek ketiplek.

Hal ini pernah terjadi pada tanaman pisang kultivar Gross Michel. Pisang ini pernah merajai pasar pisang di dunia. Sampai akhirnya, serangan jamur Fusarium menghancurkannya. Semua tanaman Gross Michel musnah terserang jamur ini.

Sejatinya, Fusarium ini berasal dari Asia. Karena pertama kali viral di Panama, penyakit yang disebabkan jamur ini disebut Penyakit Panama.

Hancurnya Gross Michel hampir memusnahkan bisnis pisang di seluruh dunia. Beruntung para ahli menemukan pisang lain yang tahan terhadap jamur ini.

Pisang baru tersebut diberi nama Cavendish. Setelah bertahun-tahun terbukti kebal Fusarium, penanaman Cavendish dilakukan besar-besaran.

Roda ekonomi bekas kebun Gross Michel bergerak kembali. Berganti tanaman baru bernama Cavendish.

Cavendish juga dikembangkan di daerah yang dulunya bukan perkebunan pisang. Salah satunya Malaysia.

Sayangnya, strain Fusarium di Malaysia berbeda dengan di belahan dunia lain. Cavendish takluk oleh Fusarium strain Asia Tenggara itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun