Saya membayangkan karyawan Coca-Cola sibuk membantu Pak Pos menurunkan berkarung-karung surat dari truk kantor pos. Kalau dihitung-hitung jumlahnya lebih dari empat ratus ribu lembar. Â Mereka juga sibuk menjawab telepon yang krangkring-krangkring terus. kantor juga tidak kalah sibuk. Mungkin bisa ribuan kali dalam sehari. Isinya hampir sama, yaitu protes, kemarahan, dan keprihatinan konsumen atas kebijakan baru Coca Cola. Ngalah-ngalahin protes netijen. Di ujung sana, pesaingnya bersiap merayakan kemenangan.
                                              *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H