PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY (AR) DAN VIRTUAL REALITY (VR) DALAM BIDANG PENDIDIKAN
      Perkembangan teknologi telah menciptakan peluang baru dalam pendidikan. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) adalah dua teknologi yang berpotensi mengubah paradigma pembelajaran. AR dan VR menggabungkan dunia nyata dan virtual untuk menginspirasi pembelajaran, memperdalam pemahaman konsep yang kompleks, dan mengembangkan keterampilan praktis. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penerapan AR dan VR dalam pendidikan, manfaatnya, dan tantangan yang dihadapinya.
Definisi
Teknologi Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen virtual dengan dunia nyata secara real-time, menciptakan pengalaman interaktif dan menyenangkan. Sementara itu, Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan lingkungan virtual yang simulatif dan imersif, memisahkan pengguna dari dunia nyata. Keduanya menggunakan teknologi komputer, sensor dan perangkat lunak untuk menciptakan pengalaman yang unik dan efektif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, hiburan dan industri.
Konsep
AR dan VR memiliki beberapa konsep dasar yang membedakannya:
- AR: Menggabungkan objek virtual dengan dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau kacamata pintar.
- VR: Menciptakan lingkungan virtual yang lengkap dan imersif melalui perangkat seperti headset VR.
- Mixed Reality (MR): Menggabungkan AR dan VR untuk menciptakan pengalaman yang lebih kompleks
Penerapan AR/VR dalam Pendidikan
      Penerapan AR/VR dalam pendidikan membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan teknologi ini, pelajar dapat menjelajahi model 3D dan mengalami pengalaman edukatif yang imersif. AR/VR juga memungkinkan tenaga pendidik menciptakan konten interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan pelajar, meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengurangi kesenjangan pembelajaran. AR/VR dalam dunia pendidikan belum diimplementasikan dan diterapkan sebagai media pendukung proses belajar mengajar interaktif, karena belum ada instansi pendidikan yang menerapkan hal ini sebagai media wajib yang berfungsi menjadi sarana pembelajaran (Indrawan, Saputra, & Linawati, 2021). Penerapan Augmented reality di bidang pendidikan memiliki keunggulan sebagai media edukasi yang memberikan pengaruh cukup besar dimana pelajar dapat lebih mudah mengerti dibandingkan dengan yang tidak menggunakan augmented reality.
Â
Jenis Aplikasi Augmented Reality di Bidang Pendidikan
- Discovery-Based Learning (DBL), digunakan untuk memberikan informasi tambahan kepada penggunanya tentang tempat yang ada didunia nyata.
- Object-Modeling (OM), memungkinkan pelajar untuk menerima umpan balik visual langsung tentang bagaimana item yang diberikan akan terlihat dalam sudut pandang yang berbeda.
- AR Books, memberikan presentasi virtual  3D dan pengalaman interaktif bagi peserta didik
- Game Based Learning (GBL), pembelajaran Berbasis Game akhir-akhir ini sudah mulai sering digunakan untuk menyederhanakan konsep yang kompleks bagi pelajar. Dengan teknologi AR, informasi virtual yang ditambah dengan permainan dapat memberikan cara baru dan kuat untuk belajar tentang dunia nyata.
- Skill Training, Pelatihan keterampilan adalah area di mana aplikasi AR memiliki potensi yang kuat karena konteks virtual yang mereka sediakan
Dampak AR dan VR dalam Bidang Pendidikan
Positif
- Peningkatan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran karena dapat berinteraksi langsung dengan materi yang dibawakan guru atau tenaga pengajar.
- Peningkatan retensi informasi atau pengalaman visual dan interaktif membantu pelajar untuk lebih memahami dan mengingat informasi.
- Pembelajaran kontekstual yang memungkinkan pembelajaran dalam konteks nyata.
- Penyediaan akses pendidikan yang lebih luas bagi mereka yang berada di lokasi terpencil atau kurangnya sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar.
Negatif
- Penggunaan AR/VR yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan terhadap teknologi.
- Sakit kepala dan mual disebabkan efek visual yang intensif.
- Paparan layar yang lama dapat merusak indra penglihatan.
- Penggunaan simulasi AR/VR yang berlebihan dapat mengabaikan pemahaman konsep dasar
- Penggunaan simulasi VR dapat mengurangi keterampilan praktis peserta didik
Kesimpulan
Penggunaan AR/VR dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi ini memungkinkan setiap pelajar mengeksplorasi konsep/materi kompleks secara visual, melakukan eksperimen virtual, dan terlibat dalam pengalaman belajar yang mendalam. Ini akan meningkatkan semangat belajar, pemahaman konseptual dan keterampilan praktis.
Namun, penerapan AR/VR juga disertai beberapa tantangan, termasuk biaya peralatan yang tinggi, konten pendidikan yang terbatas, dan kurangnya keterampilan tenaga pendidik.
Saat mengembangkan aplikasi AR/VR, hal berikut diperlukan:
- Mengembangkan konten pendidikan yang relevan dan efektif.
- Pelatihan tenaga pendidik tentang mengenai AR/VR.
- Menyediakan infrastruktur yang memadai.
- Evaluasi dan penelitian untuk meningkatkan efektivitas.
Dengan demikian, penerapan AR/VR dalam pendidikan dapat menjadi kenyataan dan membawa perubahan positif dalam proses belajar mengajar.
Daftar Pustaka
[1] Universitas Islam Indonesia, Jurusan Informatika, "Pemanfaatan Virtual Reality dan Augmented Reality Dalam bidang Pendidikan", 12 Desember 2023 [online], Available : https://informatics.uii.ac.id/2023/12/12/pemanfaatan-virtual-reality-dan-augmented-reality-dalam-bidang-pendidikan/ [Accessed 15 Januari 2025]
[2] Nistrina. Khilda, "Penerapan Augmented Reality dalam Media Pembelajaran" E-JOURNAL UNIBBA, 2021. Available : https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/j-sika/article/download/527/438/1698 [Accessed 16 Januari 2025]
Ebby Abadi (241001058)
Informatika, Teknologi Sumbawa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI