Tentang sebuah nama
elegy pagi hadir, setelah malam gelap untuk beberapa waktu menelan cahaya
embun pagi bersembunyi dibalik dedaunan, renyah kicauan burung dipepohonan
gerimis panjang itu kini menyegarkan bunga yang layu, merekah penuh gairah
dan ini adalah tentangmu wahai sebuah nama…
Tentang sebuah nama
masih begitu lekat dalam memoriku saat kita pertama bertemu
mungkin agak gila, tapi inilah nyata nya bahwa aku mengenalmu hanya lewat kata
tanpa sebuah pertemuan, tanpa tahu raga atau pun rupa
aku hanya mengenal jiwamu
jiwa yang bebas tapi tetap berbatas, jiwa yang tegas bukan keras
dan begitu juga denganmu, kau mengenalku hanya lewat kata
kau mengenal jiwaku..
jiwa yang menyiratkan keteguhan namun sesungguhnya begitu rapuh
tanpa tahu latar kini kita terus bicara dan bercerita
Tentang sebuah nama
semua yang serba tiba-tiba dan laku mu yang tak pernah dapat di terka
terkadang mampu menjadi cambuk keras yang menerbangkan ku hingga mampu menembus cakrawala
atau terkadang anganku terpaku melayang jauh ingin bermanja walau hanya sedetik saja
bersandar dibahumu, mencium aroma tubuhmu, menikmati belai hangat jemarimu
atau mungkin menangis tersedu dalam pelukmu
Tentang sebuah nama
perlahan, semerbak kasihmu menyelinap penuhi  relung jiwa
mengusir sepi, nestapa juga hampa yang selama ini bersemayam disetiap rongganya
menghidupkan kembali tunas harapan bagi jiwa yang lama dipenuhi luka menganga
membunuh gugur mengundang semi, mengubur asa yang ada mebangkitkan sebuah cita
-febriyanti-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H