Spontan Gusti Raden Ajeng Azijah sebagai kakaknya yang tadinya hanya terisak pasrah, mendengar hukuman yang dijatuhkan pada adiknya G.R.A Kamelia Fadila dan menurutnya hal itu sangat berat karena diasingkan dari keluarga dan Keraton, G.R.A. Azijah pun segera maju dan bersujud memohonkan ampun bagi adiknya, G.R.A.Kamelia pada ayahandanya.
"Kanjeng Gusti Pangeran ayahanda! Mohon diampuni kesalahan Gusti Raden Ajeng Kamelia dan juga mohon diberikan keringanan hukuman atas semua kesalahannya!" Pinta G.R.A. Azijah dengan nada memelas menahan tangis di bibirnya sambil tetap menundukkan kepalanya.
Melihat semua pemandangan itu, Kusworo Adi Pranoto, pemuda yang telah berani berpacaran dengan G.R.A Kamelia dan telah berani melewati batas hubungan berpacaran yang sewajarnya sehingga menimbulkan aib bagi Keraton hanya bersimpuh dan duduk gemetar dengan penuh rasa ketakutan di belakang kekasihnya, G.R.A Kamelia tanpa berani bertindak apapun karena takut bila Kanjeng Susuhunan justru akan semakin murka bila dia ikut bicara.
Mengabaikan permintaan itu, KGPH Ramdhanu Adi Wasana segera beranjak pergi dari ruang pertemuan tanpa menoleh atau berbicara sepatah kata lagi dan diikuti oleh permaisuri, Kanjeng Gusti Ratu Deshinta Putri masuk ke dalam ruang Istana Keraton bagian tengah yang merupakan ruang khusus raja untuk beristirahat.
Baca Juga  : Rahasia Gusti Raden Ayu Kamelia Fadila dan Gadis Penari Nasyabilla (Bagian 1)
"Mbakyu!? Ada apa kok hanya diam saja dari tadi?" Suara teguran dari adiknya, Gusti Raden Ayu Kamelia segera menyadarkan Kanjeng Gusti Ratu Azijah Khoirun Niza kembali dari kenangan pada pertemuan keluarga di malam kelam 23 tahun lalu di Istana Keraton.
"Tidak apa-apa, adikku! Saya hanya berpikir untuk mencari tahu lebih dalam apakah benar gadis penari itu adalah Rizqita Hayyu!?"
"Saya harus bertemu dengannya secara langsung dan akan bertanya tentang kondisi keluarganya! Kamu jangan terlalu cemas dan khawatir! Kita harus memastikan terlebih dahulu!" Jelas Kanjeng Gusti Ratu Azijah Khoirun Niza pada adiknya untuk membuatnya tenang.
"Sekarang, sebaiknya kamu beristirahat di kamar terlebih dahulu! Jika kamu sudah tenang dan siap, nanti saya temani untuk bertemu dengan anakmu, Rizqita Hayyu di ruang pertemuan khusus untuk memastikan bahwa semua ini sesuai dengan dugaanmu ! Jika memang benar dia, akan kita cari jalan keluarnya dengan berpikir jernih!" Pinta K.G.R Azijah pada adiknya dengan kalimat yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
"Tapi, mbakyu!...." Jawab Gusti Raden Ayu Kamelia dengan setengah ragu untuk meneruskan kalimatnya.