Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Negara Kecil Itu Dulunya Bernama Pramuka

26 April 2024   20:15 Diperbarui: 27 April 2024   02:19 21938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brotherhood dan Sisterhood ex Gudep 130-133 Surabaya di acara reuni tahun 2022. Sumber gambar dokumen pribadi

Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka saat ini, ditekankan untuk menggunakan Model Penilaian Reguler, dimana setiap anak didik yang memilih sendiri kegiatan Pramuka sebagai kegiatan pilihannya dan mereka wajib diberi nilai sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya di dalam buku rapornya.

Masihkah Kegiatan Pramuka akan diminati setelah ini?

Sejujurnya, saya sendiri juga tidak mampu menjawabnya karena belum ada data yang mendukung argumentasi dari jawaban pada pertanyaan di atas tersebut.

Penulis ada di dalam anggota ex-Gudep 130-133 507 Sikatan, Surabaya. Sumber gambar dokumen pribadi.
Penulis ada di dalam anggota ex-Gudep 130-133 507 Sikatan, Surabaya. Sumber gambar dokumen pribadi.

Jawaban pastinya akan diketahui setelah awal pelajaran baru dimulai, yakni pada pertengahan Juli 2024. Bulan berikutnya kita semua akan mengetahui berapa persentase anak didik yang bersukarela mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah untuk semua tingkatan kelas dan jenjang di tanah air.

Memang ada sedikit kekhawatiran bahwa meskipun pihak sekolah sudah menyediakan ekstrakurikuler Pramuka di lembaganya, jangan-jangan, tidak ada anak yang mendaftar atau berminat untuk mengikutinya. Bisa juga, bila adapun, hanya beberapa anak dengan persentase yang sangat rendah. Bila ada ketakutan semacam di kalangan para aktivis pramuka, rasanya itu wajar saja.

Kegiatan PERSAMI Pramuka ex- Gudep 130-133 Surabaya Tahun 1975 an. Sumber gambar dokumen pribadi
Kegiatan PERSAMI Pramuka ex- Gudep 130-133 Surabaya Tahun 1975 an. Sumber gambar dokumen pribadi

Haruskah Organisasi Pramuka berbenah dan introspeksi ke dalam?

Jawabannya sudah jelas, yaitu HARUS. Mengapa demikian? Coba saja cermati faktor-faktor apa saja yang membuat kegiatan Pramuka menjadi kurang diminati. Pastilah ada dua faktor yang dimungkinkan muncul, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal yang melemahkan adalah kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dianggap sebagai salah satu kegiatan yang membosankan oleh para generasi milenial atau Gen Z. Pramuka dianggap identik dengan kegiatan sebatas upacara dan berpanas-panasan di lapangan.

Juga adanya kesenjangan antara senior dan junior sebagai kakak dan adik tingkat kelas. Tidak heran sedikit banyak ada unsur dominasi dan mengarah pada hegemoni senioritas serta ada perasaan merasa diperlakukan "kasar"atau merasa di-bully yang padahal itu sejatinya tidak benar dalam kegiatan kepramukaan karena bisa menghilangkan "rasa senang" dalam mengikuti kegiatan kepramukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun