Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenal Tujuh Sahabat R.A. Kartini dalam Buku "Door Duisternis Tot Licht"

21 April 2024   07:34 Diperbarui: 23 April 2024   07:40 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto R.A. Kartini dalam sampul buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Sumber gambar Dokumen pribadi.

Kartini bisa berkenalan dengan Ms. Stella sekitar tahun 1899 melalui redaksi majalah wanita Belanda, De Hollandse Lelie.

Dari beberapa surat yang mereka saling kirim, ada kesamaan tentang adanya idealisme dalam gerakan emansipasi termasuk juga dari para perempuan di Belanda. Ada beberapa kemiripan akan diskriminasi yang terjadi di berbagai Negara di Eropa pada masa itu.

Ketiga, sahabat yang mempunyai pandangan tentang kebebasan dari setiap bentuk penindasan dan diskriminasi adalah Mr. Ir. H.H. van Kol dan Istrinya, Nyonya J.M.P. Nellie van Kol-Porrey.

Bahkan, karena Mr. Van Kol ini sering memberontak terhadap pelaksanaan politik dan penjajahan di Hindia Belanda (Indonesia), dia pernah hampir dituntut hukuman 3 bulan penjara di Belanda karena dianggap melakukan tindakan penghasutan.

Kartini mengenal suami istri orang Belanda itu karena Nellie van Kol adalah seorang pengarang dan penulis di majalah wanita De Hollandse Lelie juga. Dari situlah, mereka mulai menjalin sahabat pena dengan R.A. Kartini untuk bertukar pikiran pandangan mereka berdua tentang upaya menghapus diskriminasi pada kaum perempuan.

Mrs. M.C.E. Ovink -- Soer adalah sahabat pena R.A. Kartini yang keempat. Dia adalah istri dari residen Ovink yang ditempatkan di Jepara pada tahun 1894.

Pada awalnya, Kartini sering belajar melukis pada Nyonya Ovink. Beliau juga seorang penulis kisah roman orang Belanda yang berada di Hindia Belanda pada masa penjajahan dan juga gemar akan dunia lukis serta sastra.

Setelah Nyonya Ovink kembali ke Belanda, Kartini sering berkirim surat dan dia mengakui bahwa sahabat yang paling dicintainya adalah Nyonya Ovink tersebut yang bahkan sudah dianggap sebagai ibunya sendiri.

Baca Juga :  Tulisan di Batu Nisan Chelsa

Sahabat pena kelima adalah Mr. Dr. N. Adriani. Beliau seorang ahli bahasa yang dikirim oleh perkumpulan Kitab Injil Belanda untuk datang ke Toraja di Sulawesi Tengah.

Persahabatan merupakan keperluan hidup dari Nicolaus Adriani sehingga Kartini dan Tuan Adriani berkesempatan untuk menjadi sahabat serta saling berkorespondensi setelah kembali ke Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun