Akhirnya Gus Opal pun menjelaskan bahwa manusia dan "Jin" adalah sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. Hidup mereka berbeda alam. Manusia hidup di dua dimensi alam, sedangkan Jin hidup di tiga dimensi alam. Oleh karena itu, Jin bisa hidup di alam kehidupan manusia, namun sebaliknya manusia tidak bisa hidup di dunia Jin.
"Jemaah Pondok Pesantren yang saya sayangi!, bangsa Jin itu juga seperti manusia, ada yang beriman, ada yang kafir, ada pula yang jahat dan baik seperti halnya kita semua. Mereka bisa saja berusia panjang atau tidak mati sampai hari kiamat kelak", lanjut Gus Opal dalam pengajiannya.
"Jika penjelasannya seperti itu, terus bangsa Jin itu selama di dunia rumahnya di mana, pak Ustadz?", tanya Dhanu yang terlihat sangat antusias dan seperti bersifat menguji ustadznya dalam bertanya.
"Begini!, kita harus menghormati para bangsa Jin itu tinggal!......", Gus Opal diam sejenak sambil memperhatikan para santri dan santriwatinya yang mendengarkan pengajiannya dengan seksama. ".......Mau tahu di mana mereka tinggal?!", pancing Gus Opal lagi.
"Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di lubang di bawah tanah, maka para cowok, jangan suka kencing sembarangan apalagi menyiram lubang itu dengan air seni. Kedua, mereka tinggal di bawah batu yang besar...".
"....Terakhir yang ketiga, mereka tinggal di dalam tulang hewan yang dibuang di tempat terbuka dan bila menemukannya, segera kuburkan ke dalam tanah ya!" tutup Gus Opal dalam pengajiannya dan meminta semua santri dan santriwatinya untuk kembali ke kamar di asrama mereka masing-masing yang terpisah jauh dengan dikawal oleh para ustadz dan ustadzah lain sebagai walinya.
Baca Juga: Kecelakaan Mengerikan Terjadi di Depan Gerbang Sekolah
Hanya Dhanu dan tiga santri yang tidak beranjak dari teras Masjid Pondok. "Ada apa Mas Dhanu, kok belum segera masuk kamar!? Apakah masih ada yang mau ditanyakan?", tanya Gus Opal dengan nada lembut dan penuh kesabaran sambil memperhatikan polah santrinya yang terkenal sebagai troublemakers itu.
"Kami berempat ingin Ustadz menjelaskan lebih banyak tentang wujud asli dari bangsa Jin itu dan bagaimana caranya untuk memanggil mereka atau syukur bila kami berempat bisa bertemu mereka?", tanya keempat anak santri itu bergantian.
Tanpa menunggu, Gus Opal pun segera memberikan penjelasan khusus bahwa bangsa Jin itu bisa dipanggil oleh manusia. Hanya, orang yang memanggilnya bukanlah orang sembarangan, melainkan hanya mereka yang mempunyai ilmu agama dengan tingkatan yang sangat tinggi saja yang mampu melakukannya.
"Jika kamu pernah mendengar ada bangunan rumah kuno yang megah milik orang kaya raya, biasanya ada Jin yang dipanggil oleh seorang ustadz atau kyai dan diberi tugas untuk menjaga rumah itu dari para perampok atau pencuri" jelas Gus Opal sambil mengamati ekspresi keempat santrinya itu.