Barang bekas pertama yang paling laku dijual adalah buku atau kertas apa saja. Sudah bukan rahasia umum lagi, karena saya bekerja di dinas pendidikan, harta terpendam saya adalah banyaknya kertas atau buku yang sudah dianggap tidak bermanfaat di dalam rumah yang sudah terkumpul sekian tahun lamanya.
Apalagi ternyata masih banyak buku apapun seperti buku pelajaran sekolah mulai dari tahun 1995 sampai sekarang yang masih utuh dan bisa dipakai untuk kepentingan lainnya. Juga, berkas-berkas fotocopy-an soal, berkas usulan kenaikan pangkat, koreksi hasil ulangan atau Koran bekas.
Barang yang terbuat dari plastik bekas apa saja juga menduduki peringkat kedua dan sering dibutuhkan oleh pengepul barang bekas. Umumnya, barang tersebut berupa botol plastik bekas air mineral atau lainnya.
Biasanya, barang-barang tersebut tidak pernah langsung saya buang, melainkan dikumpulkan di bak sampah belakang rumah. Kebiasaan saya dalam memilah barang bekas mulai dari sampah organik, non-organik dan sampah daur ulang, sudah saya lakukan sejak lama dan uniknya, anggota keluarga di rumah juga mengikuti kebiasaan yang positif saya ini.
Barang bekas ketiga yang juga cepat laku adalah barang yang berbahan metal. Logam bekas apapun dari bekas ganti suku cadang mobil atau sepeda motor saya, sering ditanyakan untuk dibeli. Bahkan, Accu (aki) bekas juga herannya dihargai tinggi oleh pengepul barang bekas.
Keempat, barang bekas yang diminati adalah baju batik, seragam, celana, kaos T-shirt bekas yang masih sangat layak untuk dipakai dan uniknya, untuk klausa yang terakhir ini, saya tidak menjualnya, melainkan ambil saja suka-suka mereka dan umumnya langsung diangkut semua dari dalam kardus.
Nah, jika mau tahu harga barang perkilogramnya setelah dijadikan bahan "Pertimbangan", adalah suka-suka dari pengepul barang itu sendiri karena mereka sendiri yang selanjutnya akan menjualnya lagi kepada home industry pengolahan barang bekas.
Semua mendapatkan keuntungan dengan kegiatan bersih-bersih rumah. Â Apalagi, bila dilakukan menjelang lebaran seperti ini. Di samping rumah menjadi bersih, lapang dan sedap dipandang mata, juga memberikan keuntungan finansial dan perasaan gembira khususnya pada para pengepul barang bekas tersebut.
Kisah ditulis untuk Kompasiana.com di Ramadan bercerita 2024
Ramadan bercerita 2024 hari 27
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H