Mencermati biodata yang tertulis di sampul selimut bukunya, dijelaskan secara singkat bahwa Agus Mustofa dilahirkan di Kota Malang pada tanggal 16 Agustus 1963. Sejak kecil beliau sudah bergelut dengan dunia filsafat seputar pemikiran tasawuf.
Alumnus Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Nuklir Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, justru semakin mendalami ilmu tasawuf dan sains sehingga disebut Tasawuf Modern di tahun 1982.
Setelah itu pernah bergabung sebagai wartawan di Koran Jawa Pos, Surabaya pada tahun 1990 dan telah menulis lebih dari 20 buku dengan format yang khas, yaitu Islam, Sains, dan pemikiran Modern.Â
Berikut 4 buku beliau:
1. Pusaran Energi Ka'bah. Serial ke-1 Diskusi Tasawuf Modern.
Dalam buku seri 1 ini membahas fenomena, mengapa orang Islam bertawaf dengan mengelilingi Ka'bah dengan arah melawan arah jarum jam, atau ringkasnya berjalan melingkar ke kiri.
Kenapa juga berdoa di sekitar Ka'bah bisa mustajab? Mengapa salat di Masjidil Haram bisa bernilai ratusan ribu kali lipat pahalanya? Juga mengapa seluruh umat Islam di mana pun mereka berada, salat mereka harus mengarah pada satu titik sebagai kiblatnya, yaitu Ka'bah.
Di buku inilah beliau menjelaskan secara gamblang dan ilmiah. Kita dibuat memahami secara logis dengan menggunakan akal kita serta didukung secara ilmu pengetahuan. Tidak heran, bukunya telah menjadi Best Seller saat pertama kali diluncurkan.
2. Ternyata Akhirat Tidak Kekal. Serial ke-2 Tasawuf Modern.
Sungguh, judul ini saja sudah mengundah kontroversial, tetapi dengan mengedepankan pertanyaan dalam ajang diskusi tasawuf, seperti Benarkah Akhirat tidak kekal? Kekal mana bila dibandingkan dengan Allah Azza wa Jalla, sang Penciptanya?
Bagaimana Allah merekam semua perbuatan manusia dan mengadilinya kelak? Bagimana cara Allah membangkitkan manusia dari dalam kuburnya? Apakah akan terus ada di muka Bumi sampai kiamat?