Di bulan ramadan seperti ini, bulan yang penuh rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka, akan sangat disayangkan bila hanya berlalu tanpa memberikan berkah kepada kita semua melalui sedekah.
Berkah yang dimaknai sebagai karunia Allah Subhanahu wa ta'ala yang bisa memberikan kebaikan (good deeds) pada seluruh umat manusia di muka bumi. Sedangkan makna sedekah itu sendiri bisa juga sebagai sebuah kegiatan dalam bentuk "memberi" sesuatu hal bagi orang mampu kepada orang lain yang membutuhkan.
Karena ini adalah sedekah, maka kegiatan tersebut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja serta tidak ada klausa yang menyebutkan sedikit atau banyak dalam bentuk nominal atau jenisnya saat memberikan sedekah. Beda bila dibandingkan dengan Zakat, yang semuanya sudah diatur pasti serta hukumnya yang wajib.
Bersedekah atau memberi tidak melulu tentang harta benda yang dimiliki, melainkan bisa juga dalam bentuk contoh perilaku yang baik dengan membantu dalam bentuk tenaga, ilmu yang bermanfaat, doa yang baik dan nasihat serta banyak cara lainnya sampai hanya dengan tersenyum saja, itu juga sudah dianggap sedekah.
Bahkan menyingkirkan cabang pohon atau batu yang merintangi jalan sudah bisa disebut sedekah. Juga, memberi nasihat kepada orang lain tentang kebaikan juga demikian. Apalagi, menyumbangkan harta benda bila memang mampu dan itu yang diharapkan.
Hanya saja pemberian sedekah itu sebaiknya diniati dengan perasaan ikhlas karena Allah semata dan bukannya karena ada pamrih, ingin mendapat imbalan atau malah ingin riya' (pamer) agar mendapat pujian atau sanjungan dari orang lain sebagai orang yang dermawan.
Bisa juga selalu mengungkit-ungkit dengan kalimat yang bernada merendahkan atas pemberian sedekah tersebut sehingga orang yang menerimanya menjadi tersinggung. Bila itu terjadi justru bisa menghapus pahala dari sedekah itu sendiri.
Memang syarat sedekah itu apa saja?
Rasanya aneh juga, mengapa sedekah kok harus ada syaratnya juga. Iya, semua itu berdasarkan ajaran agama Islam dan dengan mengikuti syarat sedekah, Inshaallah sedekah yang dilakukan bisa menjadikan amalan dan diridhoi Allah Subhanahu wa ta'ala.
Pertama, bersedekah dengan sebagian harta yang dimiliki. Banyak yang berbda pendapat dengan kata 'sebagian" di situ. Ada yang menganggap bahwa itu adalah 'separuh" dari jumlah harta yang dimiliki. Namun juga ada yang berpendapat sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan dari orang yang bersedekah.
Juga perlu diperhatikan bahwa ada urutan prioritas kepada siapa sedekah itu seharusnya diberikan. Keluarga terdekat yang membutuhkan ada di skala pertama karena pahalanya lebih besar daripada kepada orang lain meskipun sama-sama membutuhkan bantuan. Setelah itu kepada anak yatim piatu dan fakir miskin pada urutan berikutnya.
Kedua, sedekah, sekali lagi, haruslah dilakukan secara ikhlas semata karena Allah Subhanahu wa ta'ala. Sepertinya kalimat itu mudah diucapkan tapi dalam praktiknya tidak semudah membalik telapak tangan.
Apalagi seperti di zaman modern seperti ini. Bersedekah itu privaci namun terkadang menjadi ajang publikasi diri demi kepentingan lain dan itu bila tidak segera disadari justru akan menimbulkan penyakit hati, yaitu perilaku munafik di masyarakat.
Ketiga, sebaiknya sedekah itu dilakukan dengan diam-diam agar tidak mengurangi nilai amalan pahala pada diri kita. Akan tetapi, apabila dilakukan secara terang-terangan pun juga tidak dilarang selama bisa menjaga hati agar tidak pamrih.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :, "Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. Akan tetapi jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Â Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS Al Baqarah : 271).
Bagaimana dengan manfaat dari sedekah?
Dari berbagai referensi yang dirangkum disebutkan bahwa pastilah untuk melipatgandakan pahala diri kita dengan perbuatan sedekah. Apalagi bila dilakukan di bulan Ramadan, tentu pahalanya akan berlipat-lipat. Belum lagi harta yang kita sedekahkan justru akan semakin berlipat ganda dengan kita sedekahkan.
Rasulullah SAW pernah bersabda ; "Sedekah tidaklah mengurangi harta". Hal itu seperti yang diriwayatkan dalam HR Muslim tentang manfaat sedekah dalam ajaran Islam. Tinggal kita sendiri yang harus meyakini, ikhlas dan melaksanakannya.
Sedekah juga bermanfaat untuk menghapus dosa, menyembuhkan penyakit, memberikan perlindungan kelak di akhirat dan memberikan rasa damai di dalam hati, memudahkan jalan menuju ke Surga dan bisa menjadi pengabul doa-doa kita kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Zat yang Maha Pemurah dan Penyayang.
Itulah bagaimana kita harus memahami akan makna sedekah apa saja kepada orang yang membutuhkan dan bisa memberikan berkah di bulan Ramadan ini, semua terkembali pada diri kita masing-masing. Mumpung masih diberi waktu, segeralah bersedekah dengan ikhlas.
Kisah ramadan bercerita 2024 dan ramadan bercerita 2024 hari 8 untuk Kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H