Pernah ada cerita, mereka yang bukber itu tidak semata-mata hanya makan-makan bersama atau bersenang-senang, namun malah ada yang mengumpulkan dana bersama untuk membantu teman yang membutuhkan biaya operasi karena satu penyakit. Ada juga yang memberikan bantuan modal usaha tanpa pengembalian atau bunga bagi mereka yang cacat fisik karena kecelakaan serta bentuk-bentuk lainnya.
Bahkan, di berbagai kesempatan bukber itu, juga ada dari mereka yang sukses justru menawarkan beberapa lowongan pekerjaan bagi para sahabatnya yang kena PHK dari perusahaan, atau masih belum beruntung dalam nasib penghidupannya.
Itulah manfaat positif dari bukber yang terkadang tidak diamati dengan hati nurani kita terdalam. Ketakutan, sifat sombong dan syak prasangka buruk terkadang menutupi niat baik dengan adanya kegiatan bukber tersebut sebagai ajang silaturahmi.
Ingatlah akan Hadits Rasulullah SAWÂ yang diriwayatkan dalam H.R.Bukhari Muslim bahwa Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya atau dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahmi.
Kedua, dan ini ditakutkan juga oleh banyak orang bahwa kegiatan bukber itu semacam event reuni kecil dan bisa memunculkan adanya percikan akan perasaan cinta lama bersemi kembali (CLBK) bagi mereka yang dulu pernah terlibat jalinan asmara.
Wah, rasanya kok jauh sekali sampai berpikir seperti itu. Jika ada kasus CLBK terjadi, rasanya juga nggak akan segitunya. Mungkin hanya bercerita dan bernostalgia saja tentang masa-masa remaja dulu merupakan hal yang wajar dan umum saja sih!
Justru di ajang bukber itu untuk membersihkan hati dan saling memaafkan bila dulu pernah saling menyakiti agar ibadah puasa di bulan Ramadan itu bisa merupakan kesempatan untuk memberikan kedamaian di dalam hati kita masing-masing . Sedangkan untuk acara makan-makannya, itu anggap saja pemanis acaranya.
Jadi nunggu apalagi!? Masihkah menganggap bukber tidak bermanfaat? Ayo aja segera di-list acara bukber mulai dari group teman SD, SMP, SMA atau SMK sampai teman kuliah dulu. Jangan lupa juga sampai teman di organisasi sosial keagamaan, atau khususnya teman dalam suka dan duka di masa susah dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H