Baca Juga : Kinkaku-ji di Kyoto, Kuil Emas yang Memang Dibangun dari Emas
Kelima, Mengunjungi beberapa tempat seperti Wooden Shoe Factory, yaitu toko pembuat sepatu dari kayu yang ujungnya lancip (bakiak). Ada juga beberapa slippers (sandal di dalam rumah) yang bentuknya juga seperti terompah (sandal kayu tradisional) yang terbuat dari beludru dan terasa halus di kaki.
Waktu seharian untuk berjalan-jalan kota Volendam tetaplah kurang waktunya karena harus ke Zannse Schans, yaitu lingkungan di dekat Zaandam yang tidak jauh dari Volendam, dikenal sebagai kawasan yang memiliki kincir angin dan rumah yang kebanyakan masih terbuat dari kayu.
Begitu banyaknya daerah di Belanda yang memiliki kincir angin karena fungsi utamanya untuk mengangkat air dari sungai atau kanal dataran rendah ke sungai atau aliran kanal di dataran yang kemudian dibuang ke laut. Fungsi lainnya, untuk penggilingan gandum atau biji-bijian ( Wind Mill)
Perlu diketahui, daratan Negara Belanda, rata-rata terletak sekitar 3 sampai 5 di bawah permukaan laut. Jadi bisa dibayangkan bila air laut pasang naik, semua daerah bisa tergenang oleh air laut. Untuk itu, banyak sekali pintu-pintu air di banyak kanal yang segera ditutup bila ada pasang naik air laut.
Karena banyak air yang dibendung (dam) di suatu wilayah, tak heran nama-nama daerah atau kota di Belanda banyak yang berakhiran-dam, seperti Amsterdam, kota yang ada di bendungan sungai Amstel, atau Rotterdam yang berarti bendungan di sungai Rotte. Juga, Volendam, yang berarti bendungan yang terisi dan banyak lagi lainnya.
Baca Juga : Paris, Kota Paling Romantis dengan Jalan Paling Indah di Dunia
Rasanya tidak salah bila ada banyak mahasiswa yang belajar tentang ilmu pengairan dan saluran irigasi ke negeri kincir angin tersebut. Itu karena mereka mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah diakui oleh para ilmuwan negara lain termasuk Indonesia.
Oh, iya! Jika Anda suka membaca buku sejarah, hampir sebagian daratan di Belanda pernah digenangi air laut dan itu dilakukan dengan sengaja oleh orang Belanda sendiri untuk menghambat gerakan pasukan Jerman saat mulai menyerbu dan ingin menduduki Belanda pada masa Perang Dunia kedua.