Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecelakaan Mengerikan Terjadi di Depan Gerbang Sekolah

23 Februari 2024   14:26 Diperbarui: 10 Juni 2024   18:04 2108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laka sepedamotor pelajar di depan sekolah. Sumber gambar bulletinkompaspagi.com

Selama perjalanan ke sekolah yang berjarak 20 kilometer dari desa kami berdua, hal yang biasanya kami bahas berdua selalu tentang pelajaran atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semua itu semata demi menjaga prestasi kami berdua di sekolah dan juga untuk tekad diri dalam mewujudkan cita-cita untuk menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan orangtua.

"Fathan!, kamu tahu nggak, dengar-dengar nih!,..tapi ini rahasia lho!, kamu tahu, teman kita yang cantik dan pandai yang bernama Amelia naksir berat lho sama kamu!" kata Dava sambil mengendarai sepeda motornya dan sesekali menoleh ke arahku yang diboncengnya.

Meskipun ada angin pagi yang menderu suara Dhava, tapi tetap bisa kudengar suaranya dengan jelas. "Ah!, kamu ini bisa saja! Kata siapa juga tuh!, Ada-ada saja kamu ini dapat info seperti itu!" Kujawab kalimat Dhava setelak kubuka kaca plastik pelindung wajah di helm yang kukenakan sambil sesekali kupukul punggungnya.

Baca Juga : Ketika Aku Bertemu Diriku

Reaksi Dhava hanya tertawa terbahak-bahak sambil menggodaku sebagai sahabat dekatnya. Namun, sejujurnya, hatiku juga kaget saat dia bertanya seperti itu karena sebenarnya, baru minggu lalu, aku sudah jadian sama Amelia dan kelihatannya Dhava serta temanku lainnya belum mengetahui tentang hubungan backstreet romance-ku dengan Amelia.

Sekarang, dia sudah resmi menjadi pacarku. Kuakui memang aku menyukai Amelia sejak pertama kali bertemu. Disamping dia pandai, ramah, dengan senyum manis serta giginya yang rapi, juga mata dengan kacamatanya yang teduh membuatku jatuh hati padanya.

Tidak terasa tinggal 100 meter lagi sepeda motor yang kami tumpangi akan memasuki gerbang sekolahku dan secara otomatis semua sepeda motor yang juga dinaiki para siswa lainnya, segera mengurangi kecepatan untuk berbelok termasuk sepeda motor kami.

Namun, dari sudut mataku, terlihat dari kejauhan ada sebuah mobil sedan warna hitam yang berjalan dengan kecepatan tinggi setengah zig-zag dan hal itu membuatku sedikit khawatir.

Tiba-tiba terdengar suara "Bruaaakkkk!!!' dan benar, sesuai dugaanku, saat aku menoleh dan akan memasuki gerbang sekolah, mobil sedan itu pun menghantam beberapa sepeda motor hingga banyak para pengendara sepeda motor yang kebanyakan para pelajar SMA terpental.

Beberapa sepeda motor terlihat ringsek dan para pelajar SMA di sekolahku banyak yang terkapar di jalan raya. Mobil tetap melaju dan akhirnya berhenti beberapa meter setelah menabrak pohon di trotoar jalan.

Seketika suasana Jalan raya menjadi penuh jeritan anak-anak SMA yang selamat dan beberapa lainnya berlarian untuk memberikan pertolongan. Tidak terkecuali para guru yang bertugas piket di pintu gerbang sekolah dan orang tua murid yang mengantar anak mereka yang juga tampak ikut panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun