Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perhatikan Hal Ini Saat Berwisata ke Jembatan Kaca!

30 Oktober 2023   00:53 Diperbarui: 31 Oktober 2023   00:40 8874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).(KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Fenomena pembangunan jembatan kaca di banyak daerah di tanah air dengan tujuan untuk menarik datangnya para wisatawan domestik maupun mancanegara ternyata ada menyisakan tragedi yang memilukan.

Baru-baru ini, The Geong, salah satu jembatan kaca yang berada di tempat wisata hutan pinus Limpakuwus di daerah Banyumas, Jawa Tengah telah mengakibatkan dua pengunjung jatuh dari ketinggian karena ada salah satu lantai kacanya yang pecah (Kompas.com.28-10-2023).

Insiden itu menyebabkan salah satu dari pengunjungnya meninggal dunia karena terjatuh. Berita itu sungguh mengejutkan bagi semua orang termasuk saya sendiri yang juga baru saja mengunjungi salah satu jembatan kaca yang lumayan tinggi dan panjang.

Jika Anda pernah mendengar Zhangjiajie Glass Bridge, itu adalah jembatan kaca yang lumayan panjangnya, yaitu sekitar 430 meter. Berlokasi di Hunan, Wulangyuan, Tiongkok dan menawarkan sensasi yang unik serta luar biasa bagi pengunjungnya.

Baca Juga : Pengalaman Tertinggal Penerbangan, Panik Nggak? Ya Paniklah!

Mulai dari ketinggiannya, dan termasuk juga pada ketebalan kacanya dengan teknologi image video yang seolah-olah lantai kacanya retak saat terinjak oleh kaki para pengunjung. Meskipun itu adalah tipuan, namun bisa membuat yang berada di atasnya menjadi pucat pasi karena kaget.

Jembatan Kaca di Kemuning Sky Hill, Karanganyar, Jawa Tengah. (Sumber gambar Dokumentasi pribadi.)
Jembatan Kaca di Kemuning Sky Hill, Karanganyar, Jawa Tengah. (Sumber gambar Dokumentasi pribadi.)

Tahukah juga Anda dengan jembatan kaca Seruni Point? 

Ya, itu adalah jembatan kaca yang ada di Bromo, Jawa Timur. Icon wisata yang menawarkan nuansa berbeda karena arsitekturnya yang termasuk boleh disebut 'luwes' untuk jembatan meliuk dari kaca yang biasanya presisi.

Selanjutnya, jembatan kaca yang saya kunjungi bersama 'mantan pacar' adalah Kemuning Sky Hill Spot Area. Berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah menawarkan pemandangan yang eksotis terutama di senja hari saat matahari terbenam.

Setelah membayar Rp60.000 untuk dua orang di Kemuning Sky Hill, saya mencoba memperhatikan beberapa peraturan yang harus dan wajib dipatuhi oleh para pengunjung semata demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan semua pihak.

Baca Juga: Dampak Membawa Konsep Hutan Bambu Arashiyama Jepang ke Magetan

Bersama
Bersama "mantan pacar" di Kemuning Sky Hill, Karanganyar, Jawa Tengah. (Sumber gambar Dokumentasi pribadi.)

Juga ada beberapa temuan secara analisis berdasarkan pengalaman dan hal ini perlu dijadikan perhatian bila Anda mengunjungi tempat wisata yang menyediakan fasilitas jembatan kacanya.

Pertama, Biasakan untuk melepas sepatu atau sandal yang mempunyai sol sepatu yang keras dan kasar sebelum memasuki lantai kaca karena hal itu bisa memicu titik retak lantai kaca.

Bila siang hari, tetap kenakan kaos kaki karena lantai kaca berubah suhu menjadi panas dan hal itu bisa mengakibatkan kaca pecah karena tekanan dari cara jalan pengunjung menjadi meloncat di atas lantai kaca akibat sengatan panas.

Kedua, Hindari berjalan bergandengan tangan dengan beberapa orang saat berjalan karena secara tidak langsung beban banyak orang berada di titik kumpul yang sama sehingga mengakibatkan beban statis di satu lantai dan hal itu bisa menyebabkan kaca menjadi retak dan pecah.

Pada kasus ini, sesi foto beramai-rama pada jembatan kaca juga sangat TIDAK dianjurkan karena beban berat statis yang diterima lantai kaca menjadi semakin berlebihan.

Ketiga, Saat berada di atas lantai kaca jembatan, hindari membawa logam seperti gesper sabuk, jam tangan atau cincin metal yang menonjol untuk bersentuhan keras dengan lantai kaca, semisal memukul, tidur-tiduran yang gesper logam sabuk tertumbuk keras pada lantai kaca karena itu adalah hammer (palu) pada permukaan lantai kaca.

Keempat, hindari berjalan di atas jembatan kaca saat cuaca berkabut, gerimis atau hujan karena lantai akan berubah menjadi licin dan pengunjung akan berlarian. Dampaknya, kemungkinan lantai kaca untuk pecah menjadi semakin besar karena beban dinamis.

Kelima, Jangan bersandar pada pagar jembatan di sisi kanan kiri karena kekuatan serta daya cengkeram tiang pagar untuk menahan beban sangat lemah.

Baca Juga: Destinasi Wisata 3 in 1 Pacitan Menawarkan Chilling dan Healing Bagi Keluarga Anda!

Sedangkan bagi pengelola spot area wisata di jembatan kaca dalam hal ini mereka yang bertanggung jawab pada keselamatan pengunjung juga harus memperhatikan hal berikut:

1. Kaca lantai di jembatan kaca juga harus diganti secara berkala melalui pengujian beban maksimal yang diperbolehkan karena masa lamanya kejenuhan beban.

2. Membatasi dan menggunakan kuota 50% dari 100% daya tampung pengunjung yang diizinkan untuk masuk dan melintasi jembatan kaca harus diatur secara ketat.

3. Pemasangan setiap lantai kaca yang terlalu presisi ketat dengan kerangka baja yang menopangnya tanpa memperhatikan nilai ruang penyusutan dan pemuaian akibat perubahan panas dingin suhu atau cuaca bahkan dampak gempa harus diperhatikan jeli.

4. Menyediakan jala transparan di bawah jembatan kaca untuk mengantisipasi apabila ada insiden lantai kaca yang pecah agar tidak mengakibatkan hal yang fatal pada pengunjung bila jatuh.

5. Memberikan program pelatihan P3K secara profesional pada setiap pegawai khususnya mereka yang bertugas di area jembatan kaca untuk memberikan pertolongan pertama secepatnya bila terjadi insiden.

Pastikan kaki untuk menapak dan menginjak lantai kaca dengan pelan dan lembut. (Sumber gambar Dokumentasi pribadi.)
Pastikan kaki untuk menapak dan menginjak lantai kaca dengan pelan dan lembut. (Sumber gambar Dokumentasi pribadi.)

Terlepas dari semua risiko yang harus diantisipasi pada spot wisata jembatan kaca, nuansa dan sensasi yang memacu adrenalin saat melintasi lantai kaca itu memang satu hal yang menantang.

Juga, momen ber-selfie ria dengan pemandangan alam puncak pegunungan bisa memberikan romansa tersendiri khususnya bagi mereka yang ingin bernostalgia saat ingat masa muda dulu. 

Meskipun sedikit "mengkhawatirkan" hal itulah yang menjadi daya tarik dan menyebabkan mengapa jembatan kaca di seluruh dunia selalu ramai dipadati para wisatawan.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun