Sudah tiga hari ini, setiap malamnya saya berdiri di balkon teras rumah di lantai 2 dan menatap gunung Lawu yang menjulang tinggi dengan kilauan api yang membakar hutan pinus di sepanjang lereng sampai mendekati puncak Lawu.
Dari kejauhan, sungguh terlihat bagaikan naga api raksasa yang sedang melilit badan gunung Lawu.Â
Masyarakat yang tinggal di Kota Magetan di Jawa Timur, Ponorogo, yang berbatasan dengan Karanganyar, Surakarta di Jawa Tengah dan sekitarnya pasti bisa melihat pemandangan yang mengerikan itu.
Kebakaran yang menghanguskan ratusan hektar dan hutan pinus itu sudah terjadi lebih dari 4 hari dan sampai malam ini, titik api masih belum mampu dipadamkan oleh para petugas bencana, aparat berwajib dan masyarakat.
Rasanya, saya seperti menjadi Kaisar Nero yang sedang mengamati Kota Roma yang terbakar dari istana. Desas-desus menyebutkan bahwa kebakaran itu disengaja atas Perintah Nero, kaisar Roma, namun beberapa ahli sejarah saat ini menampik rumor tersebut.
Kengerian melihat 'naga api' yang meliak-liuk dihembus angin di Gunung Lawu, Magetan  juga mengingatkan kita pada tragedi kebakaran yang menghanguskan kota Lahaina, Pulau Maui di Hawaii pada awal bulan Agustus 2023 dengan korban dari masyarakat yang hampir mencapai seratus jiwa lebih belum termasuk kerugian harta benda dan rumah mereka.
Siapa atau apa yang patut disalahkan dalam tragedi kebakaran itu?
Pasti semua akan sepakat untuk mengkambing hitamkan El Nino sebagai penyebab utamanya.Â