Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pengalaman Tertinggal Penerbangan, Panik Nggak? Ya, Paniklah!

3 September 2023   11:18 Diperbarui: 4 September 2023   11:21 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah dua kali saya membayar denda kelebihan kopor dari anggota rombongan. Lebih 5 Kilogram saja, harus membayar 100 USD atau sekitar Rp.1.500.000 saat di Australia dan juga di Singapura.

Keempat, setelah mendapatkan boarding pass, bergegaslah untuk menuju Gate (gerbang) penerbangan. Ingatlah! Proses pemeriksaan imigrasi menyita waktu yang cukup lama. Waspadai juga perbedaan waktu antar negara dengan negara kita.

Belum jika ada yang bermasalah karena lupa membawa surat tugas dalam bahasa Inggris bagi mereka yang masih di bawah umur, membawa barang yang dilarang secara tidak sengaja atau masalah lainnya.

Begitu bisa melewati bagian imigrasi, perhatikan!, terkadang lokasi Gate dan Zone untuk penerbangan berada sangat jauh dan ini juga memerlukan waktu untuk ditempuh. Seperti yang ada di Bandara International di Kuala Lumpur, Changi di Singapura, Incheon di Korea Selatan atau bandara lainnya.

Saat saya sedang duduk termenung mengevaluasi akar permasalahan ketertinggalan penerbangan dengan satu maskapai serta menghitung untung ruginya, tiba-tiba sahabat di sebelah saya bercerita bahwa dia dan rombongannya sejumlah 47 orang pernah tertinggal pesawat saat di Seoul, Korea Selatan.

Ternyata, mereka semua lupa akan hari, tanggal dan waktu yang seharusnya untuk penerbangan pulang yang ditentukan saking asyiknya di Seoul. Dampaknya, untuk pulang ke tanah air, semua harus membeli tiket sendiri-sendiri karena kesalahan murni pada kealpaan mereka sendiri.

Hitung saja tiket yang dibeli mendadak dengan direct flight, bisa Rp. 10.000.000 sampai dengan Rp. 12, 500.000 per orang dan kalikan sendiri dengan 47 orang. Klenger, khan?!

Sungguh kisah bepergian atau perjalanan antar negara dengan berbagai tujuan entah tugas, lomba atau wisata, rasanya seperti perjalanan hidup ini yang penuh lika-liku yang terkadang ada good time, dan bad time-nya.

Mungkin Anda juga punya kisah buruk dari traveling seperti kasus kehilangan barang, kehabisan uang, sakit saat di luar negeri atau tertahan di imigrasi dan lain-lainnya. Berbagi cerita yuk!

Salam dari Quy Nhon, Vietnam 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun