Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Libur Semester Malah Stress! Kok Bisa?

6 Juli 2023   14:22 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:56 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana solusinya?

Kunci utamanya pada pelepasan stress yang ada pada setiap individu melalui banyak kegiatan yang positif.

Pertama. Gunakan masa libur semester untuk meningkatkan portofolio diri melalui peningkatan kemampuan kognitif, keterampilan dan afektif.

Misalnya mengikuti kursus bahasa Inggris agar kemampuan berbicara semakin lancar, kursus TOEFL, TOEIC atau bahasa asing lainnya seperti Bahasa Jepang dan Korea.

Juga bisa mendalami membaca Al Qur'an agar semakin banyak hafalan juzz dan surah, bekerja sebagai part time job di Toko atau swalayan. Bila mampu, mengikuti berbagai jenis lomba seperti lomba nasional Game online competition untuk kalangan pelajar.

Kedua. Gunakan masa liburan untuk berliterasi diri dengan meningkatkan keterampilan membaca atau menulis puisi,artikel, cerpen atau sampai membuat buku dan novel.

Ketiga. Gunakan untuk refleksi diri dan merenung atas capaian nilai raport yang telah diterima untuk mengenali kelemahan dan kelebihan diri sendiri. 

Memahami benar akan kemampuan diri, mencermati mata pelajaran apa yang perlu ditingkatkan serta membuat target cita-cita diri yang akan diwujudkan di masa depan.

Terakhir, semua itu terserah Anda sendiri bagaimana mencari cara agar stressor (faktor yang membuat seseorang stress) bisa terlepas sebelum masa liburan Anda benar-benar habis. 

Jika tidak, dimungkinkan perasaan stress itu, lama-lama akan berakumulasi menjadi kasus yang membahayakan, yaitu munculnya perasaan depresi bagi siswa, guru atau orangtua murid.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun