Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dampak Memboyong Konsep Hutan Bambu Arashiyama, Jepang ke Magetan, Indonesia

28 Juni 2023   19:55 Diperbarui: 30 Juni 2023   10:41 31974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan bambu terindah di Arashiyama, Jepang. Sumber: Shutterstock via kompas.com

Membaca berita dari portal online, Magetankita.com, tanggal 19-06-2023, tentang penyiapan lahan di Magetan khusus untuk hutan bambu sebagai Ecoedu wisata di desa Tinap, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur membuat saya tertarik untuk sedikit membandingkan dengan Kyoto di Jepang.

Perbandingan yang dimaksud di artikel ini adalah konsep hutan bambu sebagai destinasi wisata pendidikan yang menggabungkan kondisi alam dan sekitarnya.

Hutan bambu Arashiyama, Kyoto, Jepang. Sumber gambar Dokumen pribadi.
Hutan bambu Arashiyama, Kyoto, Jepang. Sumber gambar Dokumen pribadi.

Bupati Magetan, Dr. Suprawoto, masih di portal yang sama menambahkan bahwa ada 30% ruang terbuka dan baru terpakai 13% nya untuk program Eco Bamboo Park yang di-master plan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Magetan.

Sisi menariknya di mana juga?

Jika kita membahas hutan bambu, rasanya sudah bukan hal baru atau aneh lagi. Tanaman bambu dengan berbagai jenisnya yang ada di wilayah Indonesia dan juga negara-negara di kawasan Asia tumbuh subur di mana-mana pada musim apapun.

Destinasi hutan bambu Arashiyama. Sumber gambar dokumen pribadi.
Destinasi hutan bambu Arashiyama. Sumber gambar dokumen pribadi.

Hanya saja, bila hutan bambu dipakai khusus untuk destinasi wisata, kebijakan itu merupakan keberanian yang patut dipuji sekaligus perlu dikaji lebih mendalam akan dampaknya.

Arashiyama, destinasi hutan bambu, Kyoto Jepang.

Sedikit mengulas Arashiyama, yaitu destinasi hutan bambu di Jepang yang merujuk pada Japantravel.com, yang lokasinya berada di sebelah barat Kota Kyoto, bisa kita kunjungi dengan bus atau kereta api dari Stasiun Saga ke Arashiyama.

Destinasi ini tepatnya ada di desa Sagano. Begitu tiba, jembatan Togetsukyo yang membentang di atas sungai Katsura menjadi pintu gerbang indah yang menyambut kedatangan kita.

Saat berjalan kaki menelusuri jalan di tengah hutan bambu, suasana lembab dan mistis bisa membuat bulu kuduk pengunjung berdiri. 

Di beberapa area hutan bambu ada sejumlah makam kuno yang konon tempat para Kesatria Samurai yang gugur disemayamkan di hutan bambu yang telah ada dari abad ke abad.

Kuil Nonomiya. Aeashiyama. Sumber gambar Dokumen pribadi.
Kuil Nonomiya. Aeashiyama. Sumber gambar Dokumen pribadi.

Di tengah hutan bambu Arashiyama ini banyak dibangun Vihara Budha. Juga ada Villa Okachi Senso serta beberapa kuil kuno. Salah satunya Kuil shinto Nonomiya. Anehnya, para pengunjung umumnya para wanita yang berdoa agar segera mendapatkan pasangan atau jodoh.

Kuil Tenryu-ji, salah satu kuil yang kuno dipercaya sebagai tempat yang sering dikunjungi Kaisar Jepang untuk beristirahat dan menikmati pemandangan indah Gunung Agura di Arashiyama khususnya pada musim gugur saat daun berubah warna (Momiji) dan saat musim semi dimana bunga Sakura bermekaran.

Tidak heran bila para penyair atau pelukis sering menggunakannya sebagai inspirasi untuk karya seni puisi atau lukisan mereka.

Kuil Tenryu-ji, Arashiyama. Sumber gambar Dokumen pribadi.
Kuil Tenryu-ji, Arashiyama. Sumber gambar Dokumen pribadi.

Naik perahu untuk destinasi river tour, sudah tersedia bila ingin menikmati pemandangan desa yang menawan di sepanjang sungai.

Bagaimana dengan rencana destinasi wisata Ecoedupark di Magetan?

Pertama. Konsep destinasi hutan bambu di Magetan adalah artificial alias buatan, sedangkan di Kyoto adalah natural (alam). Kedua kota tersebut mempunyai topografi yang hampir sama, yaitu banyak bukit.

Kedua. Jenis pohon bambu yang tumbuh di Arashiyama adalah jenis homogen. yaitu Bambu Moso (Phyllostochys edulis). Sedangkan jenis pohon bambu kita heterogen atau beragam. Seperti bambu ampel, petung, apus, gendang dan lainnya).

Ketiga. Bangunan di hutan bambu Arashiyama, masih terjaga orisinalitas seperti bangunan rumah kayu masa Jepang kuno. Untuk Magetan, rencananya akan dibangun lebih modern. Misalnya, Tower pandang, tempat ibadah, water boom, embung, camping ground, homestay dan fasilitas lainnya.

Kampung Arashiyama di tengah hutan. Sumber gambar dokumen pribadi.
Kampung Arashiyama di tengah hutan. Sumber gambar dokumen pribadi.

Keempat. Keterlibatan masyarakat setempat dalam penyerapan tenaga kerja di destinasi wisata hutan bambu di Jepang sangat terorganisir rapi sehingga para pengunjung merasa nyaman dan ikut menjadi bagian untuk berperan aktif layaknya warga setempat. Konsep ini layak dan harus ditiru oleh Magetan.

Kelima. Konsep pengembangan produk kerajinan khas bambu dan souvenir di Arashiyama di Kyoto mampu menambah pendapatan asli daerah (PAD) di sana. Untuk itu, Magetan harus proaktif dalam prospek kuliner serta produk unggulannya dan harus bisa mengambil kesempatan dalam peningkatan perekonomian warga Magetan.

Kita tidak perlu merasa minder bila meniru atau mengadopsi konsep dunia pariwisata dari negara lain dengan tetap mengedepankan kepribadian dan karakter luhur bangsa kita sendiri.

Jembatan Togetsukyo di atas sungai Katsura Kyoto sebagai pintu gerbang Arashiyama Sumber gambar. Dokumen pribadi.
Jembatan Togetsukyo di atas sungai Katsura Kyoto sebagai pintu gerbang Arashiyama Sumber gambar. Dokumen pribadi.

Dampak yang akan didapat dalam jangka pendek, keberadaan destinasi wisata hutan bambu sebagai Ecoeduwisata akan menambah pendapatan individu dan masyarakat dari hasil produk unggulan, kuliner dan souvenir di tempat wisata hutan bambu di Magetan.

Sedangkan untuk jangka menengah dan panjangnya, disamping berkontribusi atas restribusi pajak pendapatan asli daerah, juga nama Kota Magetan akan semakin populer sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan regional maupun nasional.

Salam
Catatan dari Arashiyama, Kyoto Jepang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun