Destinasi ini tepatnya ada di desa Sagano. Begitu tiba, jembatan Togetsukyo yang membentang di atas sungai Katsura menjadi pintu gerbang indah yang menyambut kedatangan kita.
Saat berjalan kaki menelusuri jalan di tengah hutan bambu, suasana lembab dan mistis bisa membuat bulu kuduk pengunjung berdiri.Â
Di beberapa area hutan bambu ada sejumlah makam kuno yang konon tempat para Kesatria Samurai yang gugur disemayamkan di hutan bambu yang telah ada dari abad ke abad.
Di tengah hutan bambu Arashiyama ini banyak dibangun Vihara Budha. Juga ada Villa Okachi Senso serta beberapa kuil kuno. Salah satunya Kuil shinto Nonomiya. Anehnya, para pengunjung umumnya para wanita yang berdoa agar segera mendapatkan pasangan atau jodoh.
Kuil Tenryu-ji, salah satu kuil yang kuno dipercaya sebagai tempat yang sering dikunjungi Kaisar Jepang untuk beristirahat dan menikmati pemandangan indah Gunung Agura di Arashiyama khususnya pada musim gugur saat daun berubah warna (Momiji) dan saat musim semi dimana bunga Sakura bermekaran.
Tidak heran bila para penyair atau pelukis sering menggunakannya sebagai inspirasi untuk karya seni puisi atau lukisan mereka.
Naik perahu untuk destinasi river tour, sudah tersedia bila ingin menikmati pemandangan desa yang menawan di sepanjang sungai.
Bagaimana dengan rencana destinasi wisata Ecoedupark di Magetan?
Pertama. Konsep destinasi hutan bambu di Magetan adalah artificial alias buatan, sedangkan di Kyoto adalah natural (alam). Kedua kota tersebut mempunyai topografi yang hampir sama, yaitu banyak bukit.
Kedua. Jenis pohon bambu yang tumbuh di Arashiyama adalah jenis homogen. yaitu Bambu Moso (Phyllostochys edulis). Sedangkan jenis pohon bambu kita heterogen atau beragam. Seperti bambu ampel, petung, apus, gendang dan lainnya).