Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Istana Gyeongbokgung dan Jasa Sewa Hanbok, Perlukah Ditiru atau Diadopsi?

19 Juni 2023   15:00 Diperbarui: 24 Juni 2023   08:45 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prajurit pengawal istana Gyeongbokgung, Seoul. Sumber gambar dokumen pribadi.
Prajurit pengawal istana Gyeongbokgung, Seoul. Sumber gambar dokumen pribadi.

Masa Pendudukan Jepang

Invasi awal Jepang tahun 1592-1598 masa itu, istana Gyeongbokgung terbakar habis. Ada desas-desus, bahwa yang membakar bukanlah orang Jepang, tapi para orang Korea sendiri yang menjadi budak di dalam istana.

Mereka melakukannya karena ingin data catatan nama mereka sebagai budak bisa ikut terhapus selamanya di kebakaran yang menghabiskan keseluruhan bangunan utama istana Gyeongbokgung tersebut.

Setelah kejadian yang menyedihkan itu, bekas istana yang pernah berdiri megah dibiarkan menjadi puing reruntuhan dan arang selama hampir 270 tahun.

Restorasi Istana Gyeongbokgung, Seoul dimulai tahun 1868 dengan menggabungkan arsitektur China dan Korea. Utamanya pada Pintu Gerbang Gwanghwamun yang menjadi icon tersendiri bagi masyarakat Korea selatan sampai detik ini.

Ilustrasi pengawal masa Joseon, Korea. Sumber gambar Dokumen pribadi
Ilustrasi pengawal masa Joseon, Korea. Sumber gambar Dokumen pribadi
Jasa Sewa Hanbok, Pakaian Tradisional Korea

Selama bertugas lima kali ke Korea Selatan dengan agenda yang berbeda, ada satu hal yang menarik perhatian saya untuk mencermati bisnis sewa pakaian hanbok untuk pria dan wanita yang berkunjung ke Negeri Ginseng merah ini.

Disamping prospek bisnis pada pertambahan devisa di destinasi wisata, juga budaya aslinya akan lestari dan senantiasa terjaga selama berabad-abad.

Ide jasa sewa pakaian hanbok selama berkeliling di sekitar Istana Gyeongbokgung sangatlah menarik untuk ditiru. Untuk itu, saya mencoba mengobservasi sebagai gambaran umum jasa sewa pakaian hanbok itu.

Tinggal merogoh kocek 13.000 Won per jamnya atau sekitar Rp. 150.000, kita bisa sewa bebas memilih Hanbok untuk Raja, Ratu, Dayang, Putra atau Putri Mahkota, Prajurit, Ksatria atau menteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun