Saat membaca tulisan 'Bakso Pak Sabar' yang ada di Jalan MT.Hariyono, Magetan di Jawa Timur, semua pelanggan yang datang langsung menduga bahwa nama Bakso Pak Sabar di situ pastilah nama dari penjualnya.
Rasanya tidak salah juga karena hampir nama tempat usaha kuliner di tanah air ini selalu menggunakan nama penjualnya sebagai Trade Mark sebagai ciri khas agar mudah dikenal oleh para pelanggannya.
Namun kali ini, semua menjadi kecele. Bagaimana tidak, nama penjualnya adalah Pak Dirun dan sekarang putranya, Pak Utomo yang meneruskan usaha berjualan bakso yang lezat dan murah itu.
Namun sebelumnya, apakah Anda tahu bahwa Bak-So itu artinya adalah daging giling kemudian dibuat bulat agar mudah dinikmati oleh anak kecil sampai orang dewasa.
Dari beberapa sumber yang dirangkum, Bakso itu berasal dari negeri Tiongkok dan sudah populer sejak tahun 1300 an.Â
Kemudian disebarluaskan oleh orang China yang beremigrasi menyebar ke berbagai negara.Â
Bakso menjadi makanan favorit nusantara setelah resep dan racikan bumbunya dicampur dengan rempah-rempah lokal. Apalagi dagingnya, karena mayoritas muslim, yang digunakan adalah daging sapi, ayam dan ikan.Â
Bahkan, saat ini sudah mencoba pada daging tuna, kepiting, atau seafood lainnya. Juga ada yang dari bahan baku nabati seperti jamur, brokoli dan sayuran lainnya.Â
Dari berbagai negara yang pernah saya kunjungi, ada citra rasa yang jauh berbeda-beda dari kuah kaldu pada Baksonya (meatball). Semua tergantung pada bumbu yang dipengaruhi oleh selera setiap orang dari negara yang berbeda.
Bagaimana dengan Bakso Pak Sabar?
Dari informasi yang saya dapatkan secara langsung, Pak Dirun alias 'Pak Sabar' ternyata sudah berjualan sejak tahun 1998. Itu adalah masa krisis ekonomi yang melanda negara seluruh dunia termasuk Indonesia.
Karena lapangan pekerjaan sulit dan banyak orang di-PHK dari berbagai perusahan, Pak Dirun berkeliling kota sambil mendorong gerobak baksonya untuk dijajakan. Hal itu dijalaninya selama 5 tahunan.
Karena sudah banyak mendapatkan pelanggan setia berkat citra rasa baksonya, akhirnya Pak Dirun mencoba menetap dan membuka kedai baksonya.
Setelah berpindah lokasi berjualan beberapa kali, tidak terasa sudah hampir 20 tahun bakso Pak Sabar yang kedainya sederhana namun bersih, mampu bertahan sampai sekarang.
Pak Dirun bercerita bahwa nama bakso Pak Sabar ini dibuat agar dirinya bisa selalu sabar dalam mengais rezeki yang halal dalam kondisi apapun.
Mungkin Anda tidak percaya akan kelezatan dan murahnya harga per mangkok di kedai bakso Pak Sabar. Rasanya 'mak nyusss!' dan lumer di mulut.
Silakan datang dan buktikan sendiri ya! Yakinlah dan memang benar bahwa salah satu bakso favorit nusantara, juga ada di Magetan, Jawa Timur.
Salam
Ssmber 2023 hari 24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H