Bila membahas keuangan selama di bulan Ramadan dan terutama juga untuk kebutuhan sepekan sebelum hari lebaran datang, bisa ditebak, pastilah aliran uang yang keluar akan lebih besar daripada yang masuk.
Jika boleh jujur, secara teori dan lisan, rasanya memang mudah dalam mengatur keuangan rumah tangga selama bulan Ramadan ini, namun dalam praktiknya, justru membuat kita jatuh bangun hanya agar bisa survive hidup setelah lebaran untuk menjaga kondisi keuangan tetap stabil.
Cara atau strateginya bagaimana?
Belajar dari kesalahan dan pengalaman  bertahun-tahun setelah berumah tangga, agar keuangan saya tetap sehat di bulan Ramadan, ada beberapa hal berikut ini yang dilakukan.
1. Biasakan untuk disiplin menabung setiap bulannya dan janganlah pernah untuk mengambilnya sebelum bulan Ramadan tiba.
2. Hindari pengeluran konsumtif berat pada satu bulan sebelum Ramadan. Misalnya renovasi rumah, ganti mobil, servis dan penggantian suku cadang mobil atau pengecatan ulang.
3. Rencanakan dan catat pengeluaran di bulan Ramadan sedetail mungkin. Berapa jumlah bingkisan lebaran untuk sanak sodara dan sahabat, berapa besaran nomina jumlah angpao (uang saku) untuk anak-anak. Sebaiknya dibuat kriteria urgensinya.
4. Belanjalah kebutuhan pokok seperti bahan makanan, baju lebaran dan lainnya serta simpanlah pada satu atau dua bulan sebelum bulan Ramadan.
5. Bila mudik dengan kendaraan pribadi atau trasportasi umum, pastikan kebutuhan dana untuk ongkos secara keseluruhan pergi pulang serta e-tol sudah disisihkan tersendiri tanpa mengganggu tabungan utama khusus lebaran.
***