Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hobi Literasi di Bulan Ramadan, Pahami Bedanya Minat Baca dan Daya Baca!

13 April 2023   22:17 Diperbarui: 13 April 2023   22:22 2483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pakar pendidikan di tanah air yang tidak sependapat dengan hasil survei itu. Bahkan, di dalam berbagai kesempatan, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Anies Baswedan, dalam berbagai sambutannya, pernah menyampaikan bahwa minat baca masyarakat Indonesia itu tinggi.

Banyak yang gemar membaca Al Qur'an, kitab suci lainnya, majalah, dan surat kabar untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya baik di media cetak atau media dari banyak portal online setiap harinya. Itu artinya membuktikan bahwa kemampuan berliterasi pada minat baca adalah tinggi.

Namun, Pak Anies juga memberikan penjelasan, mungkin yang dimaksud rendah adalah Daya Baca atau Kemampuan untuk memilih dan memilah materi sebagai sumber bacaan. Hal itu yang mungkin diasumsikan rendah. Terlepas dari penjelasan pak Anies tersebut, saya pribadi juga sangat sependapat.

Mengapa begitu?

Masyarakat kita gemar membaca, namun bukanlah pada materi bacaan yang bermanfaat dan bersifat keilmuan. Di zaman milenial ini, berita yang bersifat hoaks, issu, gosip murahan dan fitnah sudah mendominasi di dunia informasi digital.

Daya baca masyarakat akan rendah saat membaca atau untuk menulis artikel, buku tentang pembelajaran, pengajian, tausiyah, budaya, jurnal ilmiah dan banyak lagi yang bersifat positif untuk pengetahuan. 

Apalagi, bila materi bacaannya berlembar-lembar, panjang, banyak istilah asing, atau tebal.
Dijamin, buku atau bahan bacaan itu akan dibiarkan tergeletak di atas meja dan selalu terlihat baru karena tidak pernah dibuka.

Rasanya, di bulan Ramadan yang suci ini, marilah hobi literasi dalam kegemaran membaca kita yang selama ini belum muncul atau mati suri, sebaiknya digiatkan lagi agar kita bisa termasuk menjadi golongan orang yang berilmu.

Pintu utama untuk menjadi orang yang berilmu adalah banyak membaca. Ingat saat Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW., dengan kalimat perintah yang diulang sampai tiga kali, "Iqra!, Iqra!, Iqra!",  yang artinya, "Baca!, Bacalah! dan Bacalah!"

Salam Ramadan!
Samber thr
Samber 2023 hari 13

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun