"Taqwa itu beriman kepada hal gaib (Allah SWT), hari akhir, mendirikan salat, mengeluarkan zakat, beriman kepada kitab-kitab Allah dan menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan QS Al Baqarah:2-7)"
Saat memasuki sepuluh hari yang kedua di bulan Ramadan ini, ada keterampilan (skill) yang harus di-upgrade (ditingkatkan) dan itu adalah level ketaqwaan kita sebagai kaum muslim.
Ada dua jenis skill yang harus di-upgrade selama bulan Ramadan ini.
Pertama adalah Hard Skills, yaitu keterampilan yang nampak pada diri kita sehari-hari. Saat banyak orang orang muslim yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan keras, jelas dan benar, itu juga bisa disebut salah satu hard skill.
Belajar bahasa dengan cara berpidato, menulis kaligrafi yang indah, belajar menulis artikel tentang hikmah Ramadan bagi para anak didik di sekolah, juga termasuk di dalam upaya meng-upgrade hard skill para insan yang beriman.
Kedua adalah Soft Skills. Kita bisa menyimpulkannya dengan meningkatkan keterampilan diri dalam bentuk abstrak. Karena, semua itu ada di dalam diri kita.
Kita ketahui bersama bahwa bila membahas hal yang berhubungan dengan soft skill, mau tidak mau, pasti akan terhubung dengan kemampuan inteligensia dan emosi pada sifat atau karakter dalam diri individu setiap manusia.
Sebut saja sifat dan karakter umum itu adalah berpikir kritis, mudah menyesuaikan diri, mampu memimpin diri sendiri dan orang lain, pintar berkomunikasi positif, toleran dan mampu bersosialisasi serta suka bekerja keras.
Perlukah di bulan Ramadan ini kita meng-upgrade level ketaqwaan kita?
Justru di bulan Ramadan ini, hal itu sangat diperlukan. Karena banyak orang yang tidak menyadari bahwa tingkatan ketaqwaan pada diri setiap dari kita itu juga berbeda-beda.
Banyak yang mengaku beriman tapi tidak mendirikan salat, tidak berzakat, tidak meyakini kitab-kitab Allah SWT dan parahnya, dalam kondisi berpuasa sekalipun tetap melakukan maksiat seperti menipu, berdusta, korupsi, menyuap dan banyak hal buruk lainnya.
Padahal makna Taqwa dalam bahasa Arab, secara literasi berarti 'Takut" atau 'Tunduk' pada Allah SWT. Juga, makna lainnya, adalah 'memelihara' atau 'menjaga'.
Dari apa?
 Ya, menjaga diri kita semua dari segala perbuatan dosa dan meninggalkan apa yang menjadi larangan Allah SWT.
Kalimat itu sering kita gunakan untuk menjawab atau menjelaskan saat ada pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan "Bertaqwa" itu.Â
Sebetulnya masih banyak makna bertaqwa di dalam surat dan ayat di dalam Al Qur'an.
Menjalankan perintah Allah SWT, ikhlas, sabar, ridha, zuhud, qana'ah, tawakal dan bersyukur dalam perilaku sehari-hari secara konsisten juga termasuk upaya meningkatkan soft skill diri kita, khususnya di bulan Ramadan ini juga termasuk meningkatkan level ketaqwaan kita.
Inshaallah, bila kita mau merenungkan, memahami dan melakukan semua hal di atas tersebut dengan sunguh-sungguh karena Allah SWT semata, kelak kita benar-benar akan termasuk pada tingkatan La'allakum tattaqun (Semoga kamu bertaqwa).
Aamiin aamiin yaa robbalalamin!
Salam Ramadan!
Samber THR, Samber 2023 hari 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H