"Pom, Pom, Pom!. Spring, Spring, Spring!"
Itulah teriakan orang di provinsi Gwangju, Korea Selatan yang berarti musim semi telah tiba.Â
Mereka merasa sangat gembira menyambut musim yang dianggap penuh keceriaan dengan menampilkan banyak festival seni di mana-mana.
Meskipun musim semi (pom) telah tiba, namun dinginnya udara masih 1 atau 2 derajat di Kota Gwangju. Bahkan terasa minus 2 karena angin kutub utara yang terus berhembus kuat.
Rasa dingin yang terasa menusuk kulit dan tulang, tidak menyurutkan minat saya untuk menikmati pertunjukan seni di gedung kesenian yang megah yang terletak berseberangan dengan lapangan Baseball tim KIA (Pabrik mobil) di Kota Gwangju.
Baca Juga : Toilet, Destinasi Pertama dan Tempat yang Paling Penting dari Semua Perjalanan
Penampilan seni yang menarik telah membuat semua penonton dan terdiam karena atraksinya sungguh memesona.Â
Acaranya itu terdiri dari :
1. Gayageum Byeongchang. Medley dari lagu-lagu rakyat Korea yang baru dan melambangkan kerinduan para wanita akan bunga yang mekar dan kerinduan suasana musim semi di kampung halaman mereka. Â Di tampilan ini, ada nada ballad (kisah sedih) pada alunan musiknya (Flower taryeong).
2. Hwaseonmu. Ini atraksi tari gemulai yang diciptakan tahun 1978 oleh Im Jo, orang korea. Tari tradisional bercerita tentang keindahan dari Hwaseonmu yang berarti sekuntum bunga (Hwa) dan sebuah kipas (Seon).
3. A line form the love in Chunhyangga. Musik tradisional yang dibawakan oleh seorang penyanyi hebat, Ms. Joo So-yeon. Wanita pemilik suara tinggi ini pernah mendapat penghargaan dari Presiden Korea.
Chunhyangga memberikan imaginasi tentang kisah asmara antara Lee Doryeong dan Chunhyang dengan sudut kisah yang menarik dan jenaka.
4. Korean Traditional Music style pop. Tema aku menyukai 12 bulan adalah musik asli dari drama tunggal milik seniman Kim Seong-nyeo yang liriknya menampilkan keindahan dari 4 musim di Korea.
5. Samulpangut. Kata 'Pangut' berarti gabungan dari musik dan hiburan dengan musik tabuh atau perkusi tradisional Korea seperti Kkwaenggawari, janggu, drum dan gong. Semua dimainkan dengan gerakan para penari yang menghibur dan jenaka.
6. Southern folk song (Spring taryeong - Flower, bearing new hill)Â adalah lagu rakyat yang menggambarkan sebuah bukit dengan banyak bunga bermekaran di wilayah selatan Korea.
Penantian setelah penderitaan musim dingin parah mengubah suasana duka menjadi suka cita di musim semi (Spring taryeong) dengan irama tradisional Korea, yaitu semachi, jungmori dan jungjungmori.
***
Ternyata, budaya dimana pun negara itu berada, keindahan dan ide orisinalnya terkadang terinspirasi dan dibentuk oleh rasa rindu, cinta atau alam serta way of life dari setiap bangsa itu sendiri.
Namun, makna, pesan dan filosofinya tetaplah universal bagi peradaban manusia di berbagai negara sampai saat ini.
Salam
Gwangju, Korsel 14 Maret 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI