"Some say that the first and most important place or destination to visit wherever you in a travel or trip is toilet".
Saat berada dalam toilet pesawat udara yang super sempit, tiba-tiba jadi teringat bahwa saya sering mengatakan hal itu untuk menggoda sahabat yang sering 'mengunjungi' toilet.
Bila ingin tahu terjemahannya dalam bahasa Indonesia, itu adalah tempat yang pertama kali dan terpenting untuk langsung kita datangi bila bepergian, yaitu toilet.
Coba bayangkan, seberapa megah gedung hotel, istana, sekolah, shopping center, bandara bahkan rumah sekali pun, hal yang pertama dan dicari saat tiba adalah toilet. Betul khan?
Itu artinya, satu tempat yang dianggap tidak penting ternyata bisa 'memaksa' semua orang untuk berada di situ dengan tujuan yang sama pula.
Baca Juga : Paris, Kota Paling Romantis dengan Jalan Paling Indah di Dunia
Tidak peduli bentuk toilet, seberapa mahal harganya, luas ruangannya, atau bersih kotornya, selama belum terpuaskan dan mampu melepaskan beban 'hajat'nya, pastilah belum mau berlalu.
Sayangnya, keberadaan toilet yang memenuhi standar kesehatan, dianggap tidak penting oleh kebanyakan masyarakat di negara terbelakang  (underdog) atau juga masih banyak di negara berkembang (Developing country).
Jadi, tidak heran bila semua penyakit yang dibawa oleh bakteri E-Coli, biasanya cepat mewabah bila sanitasi lingkungannya buruk.
Toilet bandara ternyata paling representatif. Mulai dari kebersihan, kenyamanan, fasilitas, ukuran dan modelnya serta pendukung lainnya misal untuk bayi, orang jompo, atau ibu menyusui.
Simbol toilet juga harus universal dan mudah dipahami serta berlaku di seluruh dunia. Tinggal pasang gambar saja, semua sudah mahfum untuk pembagian ruang toilet berdasarkan jenis gendernya.
Kecuali di Jepang sih, karena di negara itu, kadang-kadang masih menggunakan simbol huruf Kanji. Â Sering bagi mereka yang tidak paham, banyak yang salah masuk dan salah satunya adalah saya sendiri.
Kenapa bisa salah masuk toilet?
Misalnya begini,  Untuk simbol kanji pria adalah  男 (Otoko), sedangkan, wanita adalah  女 (Onnanoko).  Coba sepintas amati!  Sepertinya mirip khan?!Â
Makanya saya jadi salah masuk toilet, namun bukan berarti saya menyengajakan salah, lho ya!? Mungkin, Anda juga bisa ikut salah bila jadi saya.
Bagaimana saat saya salah masuk toilet!? Â Mau tahu kisahnya selanjutnya?
Akhirnya, dengan menahan wajah kaget, saya tetap berjalan dan pura-pura tenang menuju ujung ruangan toilet untuk wanita itu.Â
Meskipun ada perasaan sedikit takut, karena semua wanita yang di dalamnya mengamati saya penuh dengan wajah tanda tanya dan penasaran.
Sesampainya di sudut ruang toilet wanita, sudut mata saya menangkap adanya perlengkapan kebersihan toilet.Â
Nah, jadi akhirnya saya ambil mulai dari peralatan untuk mengepel lantai, cairan pengharum toilet dan sikat di dalam timba sebagai wadahnya.
Setelah itu, saya berbalik, membungkukan badan untuk memberi hormat pada para kaum hawa di situ dan melangkah ke luar toilet dengan membawa peralatan kebersihan toilet. Semua seketika terlihat paham dan langsung kembali cuek serta mengabaikan kehadiran saya.
Begitu di luar, semua peralatan kebersihan tadi saya letakkan begitu saja dan saya langsung ngacir untuk menenangkan diri. Saya entah termasuk  cerdas, nakal, malu atau apalah untuk istilahnya, yang penting aman saja dulu.
Mohon jangan meniru perilaku saya di atas ya! Itu hanya untuk para ahli atau mereka yang sudah sering berpengalaman salah.
Salam
Korea Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H