Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Toilet, Destinasi Pertama dan Tempat Paling Penting dari Semua Perjalanan

11 Maret 2023   22:59 Diperbarui: 28 Maret 2023   18:38 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet dalam peaawat udara. Dokumen pribadi.

"Some say that the first and most important place or destination to visit wherever you in a travel or trip is toilet".

Saat berada dalam toilet pesawat udara yang super sempit, tiba-tiba jadi teringat bahwa saya sering mengatakan hal itu untuk menggoda sahabat yang sering 'mengunjungi' toilet.

Bila ingin tahu terjemahannya dalam bahasa Indonesia, itu adalah tempat yang pertama kali dan terpenting untuk langsung kita datangi bila bepergian, yaitu toilet.

Ruang wastafel tiket pesawat udara yang sempit. Diokumen pribadi.
Ruang wastafel tiket pesawat udara yang sempit. Diokumen pribadi.

Coba bayangkan, seberapa megah gedung hotel, istana, sekolah, shopping center, bandara bahkan rumah sekali pun, hal yang pertama dan dicari saat tiba adalah toilet. Betul khan?

Itu artinya, satu tempat yang dianggap tidak penting ternyata bisa 'memaksa' semua orang untuk berada di situ dengan tujuan yang sama pula.

Baca Juga : Paris, Kota Paling Romantis dengan Jalan Paling Indah di Dunia

Tidak peduli bentuk toilet, seberapa mahal harganya, luas ruangannya, atau bersih kotornya, selama belum terpuaskan dan mampu melepaskan beban 'hajat'nya, pastilah belum mau berlalu.

Toilet dalam peaawat udara. Dokumen pribadi.
Toilet dalam peaawat udara. Dokumen pribadi.

Sayangnya, keberadaan toilet yang memenuhi standar kesehatan, dianggap tidak penting oleh kebanyakan masyarakat di negara terbelakang  (underdog) atau juga masih banyak di negara berkembang (Developing country).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun