Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bersediakah Anda Menjadi Orangtua Asuh Pelajar Asing? Ini Caranya!

4 Maret 2023   11:33 Diperbarui: 5 Maret 2023   17:03 2342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari perasaan takut, cemas, khawatir, senang, lucu, haru juga jengkel bercampur aduk jadi satu. Bagaimana tidak!, namanya anak-anak, ada saja perilaku lucunya.

Oh, iya, kemampuan bahasa asing terutama bahasa Inggris anak-anak saya sendiri menjadi lebih sempurna gara-gara pertukaran pelajar asing ini. 

Sebaliknya, kemampuan bahasa Indonesia pelajar asing menjadi lebih bagus. Mereka saling mengajar setiap harinya saat berkomunikasi verbal. Sungguh simbiosis mutualisme yang tepat!

Saya menyadari bahwa dalam beberapa kasus terkadang ada terjadi kesalahpahaman karena miskomunikasi terutama yang berkaitan dengan Cultural Shock (Kejutan budaya). Itu adalah faktor yang memicunya.

Akan tetapi, seiring perjalanan waktu, semua perbedaan budaya, bahasa, gaya hidup dan pola pikir bisa teratasi dalam kehidupan sehari-hari di rumah dengan mendapatkan pemahaman perbedaan budaya (Cross Culture Understanding).

Bagaimana caranya mendaftar menjadi orangtua asuh untuk pelajar asing (Host Family)?

Untuk itu, Perhatikan hal berikut ini!

Pertama, Isilah formulir pendaftaran yang telah disediakan secara online oleh website Bina Antarbudaya. Di situ ada pilihan Host Family. Isi data Anda secara jujur apa adanya. Itu semua demi kebaikan dan kenyamanan orang tua asuh dan anak asuh selama menjalani masa program.

Kedua, Perhatikan juga bahwa orangtua asuh sebaiknya berusia 30 tahun ke atas dan memiliki putra atau putri yang juga berusia sebaya dengan pelajar asing yang akan menjadi calon anak asuhnya.

Ketiga. Orang tua asuh harus memperlakukan anak asuhnya seperti halnya anak kandungnya sendiri dan menjadikannya bagian dari keluarga. Misalnya, pemberian uang saku, perjalanan piknik keluarga, tugas rumah. makanan, disiplin keluarga dan lain-lainnya. Semua tidak dibeda-bedakan.

Keempat. Bagi orang tua asuh, bila terjadi kondisi sakit dan harus opname di rumah sakit, tidak perlu khawatir karena semua biaya akan ditanggung Bina Antarbudaya, kecuali sakit mata dan gigi.

Kelima. Orangtua asuh harus tahu ada larangan yang sangat ketat anak asuh dari negara lain. Apabila dilanggar, sanksinya, pelajar asing tersebut akan dipulangkan lebih awal sebelum program pertukaran selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun