Mohon tunggu...
Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Mohon Tunggu... Guru - ASN Kemendikbud Ristek

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nikoniko Shimasu

16 Desember 2022   00:25 Diperbarui: 22 Maret 2023   16:59 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Boneka kucing di Kyoto. Dokpri

Dalam perjalanan tugas lomba International robotic Festival untuk tingkat pelajar di Universitas Okayama, Jepang, Mata saya terpaku pada boneka kucing yang super imut dan lucu di daerah pertokoan di downtown Okayama. 

Boneka kucing yang hampir semua handmade alias buatan tangan itu sangatlah menggoda orang yang lalu-lalang untuk mengelusnya.

Boneka kucing buatan tangan di toko di Kyoto. Dokpri
Boneka kucing buatan tangan di toko di Kyoto. Dokpri

'NEKO', dalam bahasa Jepangnya, berarti seekor kucing dalam bahasa Indonesianya. Dalam bahasa Inggrisnya adalah CAT. 

Ada hal yang mengurai otak saya apakah ada hubungannya antara Neko (kucing) dengan kata Nikoniko shimasu yang berarti Senyuman (tersenyum) dalam bahasa Jepangnya.


Coba kita cermati dan lihat dengan seksama, mulut seekor kucing itu selalu membentuk senyuman pada bibirnya dan dengan begitu kita menganggapnya sebagai hewan jinak yang padahal dia termasuk golongan hewan atau binatang buas (carnivore). 

Nah, bila kita mau lebih teliti lagi, cewek negara Jepang hampir semuanya terlihat cantik. Itu karena mereka dianugerahi bentuk senyuman indah pada pada ujung bibirnya.


Saya tidak bermaksud membandingkannya, justru sedang mencari korelasi antara kata "Neko" dengan " Nikoniko shimasu" itu sendiri. 

Namun yang jelas, keramahan masyarakat Jepang terpatri pada senyuman mereka saat bertemu orang lain meskipun baru dikenalnya. 

Justru yang mengusik hati saya adalah apakah Anda termasuk orang yang benar-benar menyayangi kucing?


Dari beberapa alkisah yang penulis rangkum, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. 

Suatu hari, di saat Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemukanlah Mueeza yang sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. 

Tidak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.


Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada beliau. Nabi segera menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. 

Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong Mueeza dan dipangku di pahanya sambil bercakap dengan tamu tersebut.


Ada salah satu sifat dari Mueeza yang Rasulullah sukai, kucing itu selalu mengeong manja ketika mendengar adzan, yang seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. 

Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk selalu menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyayangi keluarga mereka sendiri.


Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan kucing ini sangatlah perlu diperhatikan dengan sepenuh hati. 

Dalam sebuah Hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang :  

Seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Selamat menikmati cerita dan silakan tunjuk salah satu boneka kucing yang Anda sukai bila melihatnya di Jepang, namun jangan terkejut bila ada tulisan Made in Indonesia meskipun dijual di sana.


Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun