Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Selain itu, beraneka ragam pula ada istiadat, Bahasa, hingga jenis makanan yang di buat di setiap daerah. Hidangan yang ada di Indonesia terkenal akan kaya cita rasa yang nikmat. Hal ini di sebabkan karena Indonesia kaya akan rempah-rempah berkualitas. Rempah-rempah ini terdiri dari lada, cengkeh, kayu manis, vanili, kapulaga, pala, jahe, kencur, kunyit, cabai, dan gula aren. Tidak heran jika hidangan Indonesia bisa go Internasional dikarenakan cita rasanya yang dapat di terima oleh kalangan manapun.
Salah satu hidangan favorit yang menempati posisi istimewa di Indonesia adalah bumbu kacang. Dimana bumbu kacang sudah ada pada abad ke 16 lalu yang di perkenalkan dari Meksiko oleh pedagang Portugis dan Spanyol.
Gado-Gado salah satunya. Gado-gado menjadi makanan khas di daerah Jakarta khusunya makanan khas Betawi yang di padukan antara sayuran rebus dengan disirami bumbu kacang.
Menurut sejarah, gado-gado pertama kali dibuat oleh masyarakat Kampung Tugu di Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan keturunan Portugis. Merangkum dari berbagai sumber diketahui mereka dibawa oleh Belanda datang ke Indonesia pada abad ke 17 untuk dijadikan budak. Lambat laun mereka mendirikan sebuah kampung yang bernama Kampung Tugu. Kata ini berasal dari kata Por-Tugu-Ese. Pada saat itu mereka tetap melestarikan budaya dan kulinernya pada kampung tersebut diantaranya yaitu gado-gado. Gado-gado memiliki arti campur-campur dalam bahasa portugis.
Mulanya, istilah ini dipakai untuk menyebut pakan hewan yang terbuat dari campuran sisa-sisa makanan. Namun kemudian, istilah ini dipakai untuk menyebut salad sayuran dengan saus kacang yang dibawa oleh Portugis ke Indonesia.
Sejak saat itulah gado-gado jadi menyebar ke seluruh Indonesia, khususnya seluruh Jakarta. Makanan ini sudah menjadi makanan khas Betawi tentunya. Dan terdapat gado-gado legendaris yang berada di Jakarta Selatan, yaitu Pasar Bukit Duri Puteran.
Gado-gado ini di jual oleh seorang lansia Bernama Iyoh Rohani. Beliau sudah memulai bisnis ini sejak tahun 1982. Dan konon katanya, usahanya ini merupakan usaha turun temurun yang sudah pasti rasa nya sudah tidak di ragukan lagi.
Jam buka nya yaitu pukul 14.30 WIB s/d 21.00 WIB. Yang berlokasikan tapat di depan toko emas Suhadi. Bagi kalian yang ingin merasakan kenikmatan akan cita rasa kuliner Indonesia Khas Betawi yang Legendaris ini, kalian bisa langsung datang ke lokasi.
Kekurangan dari usaha UMKM Ibu Iyoh ini adalah, tidak adanya e-commerce yang dapat memudahkan para pembeli untuk bisa memesan online. Sehingga kita harus datang langsung ke lokasi.
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H