Indonesia, suatu bangsa yang terkenal akan banyaknya perbedaan yang dimiliki. Perbedaan ini hadir sebagai bukti bahwa keanekaragaman di Indonesia melebihi bangsa-bangsa lainnya.Â
Potensi akan keberagaman yang ada dapat diolah menjadi kekayaan dan identitas sosial, melihat keunikan yang disajikan masing-masing perbedaan yang sangat khas. Akan tetapi, perbedaan tidak selalu berdampak positif bagi negara. Nyatanya, keanekaragaman ini dapat memicu ancaman bangsa, yaitu disintegrasi.
Pengertian Disintegrasi
Menurut Webster’s News Encyclopedic Dictionary (1996), disintegrasi bangsa adalah perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah. Disintegrasi dikenal sebagai kondisi yang berlawanan dengan integrasi, dimana disintegrasi diartikan sebagai kondisi dimana suatu bangsa tidak lagi menjadi satu kesatuan, melainkan perpecahan yang dapat memicu berbagai konflik dalam negeri karena bergesernya nilai-nilai sosial dan rasa nasionalisme.
Faktor Penyebab Disintegrasi
Indonesia sebagai negara multi kultural dan heterogen memiliki peluang untuk terciptanya disintegrasi. Beragam suku, budaya, agama dan adat dapat memicu timbulnya konflik antar perbedaan tersebut.Â
Sekilas, kehidupan dalam bermasyarakat memang terlihat rukun, tapi jangan salah kalau ternyata masing-masing masyarakat memiliki sikap primordialisme yaitu kelompoknya lebih hebat dari kelompok masyarakat yang lain..Â
Ketika satu kelompok masyarakat merasa lebih unggul daripada kelompok lainnya, maka mereka tidak segan untuk mencemooh kelompok lainnya dan berakhir perselisihan.
Disintegrasi bangsa tidak serta merta timbul karena primordialisme, terkadang disintegrasi juga dapat muncul karena penyalahgunaan kuasa. Kekuasaan yang dipegang oleh para pejabat dapat menimbulkan hasrat untuk melakukan tindakan untuk menguntungkan kelompoknya saja. Akibatnya, kelompok lain merasa dirugikan dan terjadi perpecahan di antara keduanya.
Dampak dan Bahaya dari Disintegritas Bangsa
1. Separatisme
Kelompoknya yang merasa dirugikan tidak segan-segan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Pemisahan diri dilakukan untuk mendirikan daerah atau negaranya sendiri dengan mengharap kemakmuran. Upaya pemisahan dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya anarkisme karena tidak adanya lagi rasa nasionalisme.
2. Masuknya ancaman eksternal
Rasa persatuan dan nasionalisme yang luntur dalam diri masyarakat menghilangkan pertahanan bangsa. Runtuhnya pertahanan bangsa memberikan peluang masuk bagi ancaman-ancaman eksternal.
Upaya Pencegahan
Layaknya hasrat untuk membeli suatu barang, disintegritas dapat dicegah dengan menahan rasa primodialisme dan memahami pentingnya persatuan serta nasionalisme bangsa. Â
Sikap menjunjung persatuan dapat digalakkan dengan penanaman moral dan kesadaran untuk terus bersatu, Â memahami perbedaan, dan menjunjung tinggi sifat toleransi sesuai dengan nilai dan norma sosial. Selain itu, pemerintah juga dapat menetapkan peraturan dan regulasi untuk memberikan sanksi bagi masyarakat yang menyinggung unsur SARA.
Â
Kesimpulan
Pluralitas tidak dapat disepelekan dalam hal apapun karena dapat menghadirkan disintegritas bangsa. Memahami pluralitas dengan baik akan menjadikan kehidupan bermasyarakat lebih terkontrol dari adanya primordialisme.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI