Mohon tunggu...
eaYanti
eaYanti Mohon Tunggu... Lainnya - A Wife, A Mother

Loves cooking, sometimes writing

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Tips Untuk Suami Agar Istri Tidak Pelit Memberi ASI

22 Februari 2014   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 4330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_313352" align="alignnone" width="150" caption="Sumber : www.sherights.com"][/caption]

Seorang teman yang baru menjadi ayah  kebingungan dan bertanya di group mengenai ASI. Ceritanya istrinya yang baru saja melahirkan mengatakan belum bisa memberikan ASI untuk bayi mereka karena ketika pertama mencoba menyusui si istri merasa ASInya tidak keluar, dan putingnya lecet. Akhirnya si ‘Ayah baru’ terpaksa menyetujui untuk memberikan susu formula kepada bayi mereka, meskipun dia tahu bahwa sebenarnya ASI merupakan asupan pertama yang terbaik untuk bayi.

Dalam hal komitmen untuk memberikan ASI Esklusif setidaknya minimal sampai 6 bulan, suami memang kebanyakan bukan menjadi pengambil keputusan utama. Suami cenderung menyerahkan keputusan untuk memberikan ASI Eksklusif atau tidak sepenuhnya ke istri. Alasannya, karena yang punya piranti untuk menyusui kan istri, jadi menurut saja apa keputusan istri. Padahal sebenarnya kunci keberhasilan dari pemberian ASI Eksklusif adalah kedua belah pihak saling berkomitmen untuk mensukseskan pemberian ASI Eksklusif. Istri dan suami harus saling mendukung agar program pemberian ASI Eksklusif bisa tuntas sampai bayi berusia 6 bulan, syukur-syukur sampai 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif sudah diatur dalam pasal 128 UU No. 36 Tahun 2009 yang berbunyi : Ayat 1- Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. Dalam penjelasan undang-undang tersebut, yang dimaksud indikasi medis adalah kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkan memberikan air susu ibu berdasarkan indikasi medis yang ditetapkan oleh tenaga medis. Jadi kalau kata dokter kondisiistri anda baik-baik saja/sehat, ayo dikuatkan niatnya untuk menyusui.

Untuk bisa menguatkan niat istri untuk memberikan ASI Eksklusif, tentu saja suami harus punya bekal pengetahuan seputar pemberian ASI. bagaimana mau mendebat istri kalau pengetahuan tentang ASI Eksklusif minim, akhirnya ujung-ujungnya suami pasrah menjadi donatur untuk membeli susu formula. Ada beberapa tips yang bisa suami lakukan untuk meyakinkan istri agar tidak pelit untuk memberikan ASI ke bayi. Simak ya!

Yakinkan istri bahwa ASI adalah makanan dan minuman paling sempurna untuk bayi usia 0-6 bulan dan setiap bayi pasti menginginkan ASI.

Keistimewaan kandungan nutrisi dalam ASI sebagai berikut :

Kandungan Nutrisi

Air Susu Ibu (ASI)

Air

ASI mengandung kadar air 87,5%, bayi yang mendapat cukup ASI tidak memerlukan tambahan cairan lain walau berada di tempat yang bersuhu panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental sehingga terkadang menyebabkan diare pada bayi

Karbohidrat

Laktosa, karbohidrat utama pada ASI yang berfungsi untuk sumber energi otak jumlahnya 2x lipat lebih banyak dari susu formula, dan mudah diserap sehingga tidak akan menyebabkan bayi diare yang disebabkan intoleransi laktosa (ketidak mampuan mencerna laktosa)

Protein

Protein whey pada ASI lebih banyak dari pada protein casein sehingga lebih mudah diserap usus bayi, daripada susu formula yang lebih banyak mengandung protein casein. Kandungan asam amino ASI yang menbentuk protein lebih lengkap, terutama asam taurin yang bagus untuk perkembangan otak

Vitamin

Kandungan Vitamin E dan A pada ASI sangat tinggi, dan hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, C dan asam folat ada dalam ASI

Mineral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun